Lavina: Tak Ada Ilmu yang Sia-sia

Posted : 28 Sep 2018

Mempersiapkan diri sebelum bertarung seakan menjadi sebuah keharusan. Itulah yang dilakukan oleh Lavina Sabila, mahasiswa asal Lhokseumawe. Jauh sebelum dirinya bisa mendaftarkan diri untuk menjadi penerima program Djarum Beasiswa Plus, Lavina sudah mempersiapkan diri untuk bisa menjadi seorang Beswan Djarum.

“Dari awal masuk kuliah, saya sudah tahu tentang Djarum Beasiswa Plus dari kakak angkatan. Sejak saat itu saya langsung cari tahu banyak dari Beswan Djarum sebelumnya. Saya juga baca blog Beswan Djarum, melihat ada update apa di sosmed Djarum Beasiswa Plus juga. Jadi sudah lumayan tahu banyak sebelum daftar, dan memang ingin daftar karena memang keuntungannya banyak,” ujarnya kepada tim www.djarumfoundation.org.

Proses seleksi Beswan Djarum yang cukup panjang berhasil dilalui Lavina tanpa hambatan, sampai ia pun akhirnya berhasil menjadi salah satu diantara 500 Beswan Djarum 2017/2018. Menjadi seorang Beswan Djarum, Lavina menerima berbagai pembekalan soft skills. Mulai dari Character Building, Leadership Development hingga puncaknya, Nation Building yang digelar di Semarang, 21 hingga 25 September lalu.

“Setiap pelatihan yang diberikan selalu memberikan dampat positif. Misalnya dengan ikut character building, saya jadi lebih pemberani dan berani keluar dari zona nyaman. Leadership development, saya jadi lebih berani untuk berbicara di depan umum karena kelas public speaking yang saya dapat. Dan terakhir nation building ini membuat saya makin cinta dengan keberagaman Indonesia,” ujar mahasiswi jurusan Akuntansi Universitas Syiah Kuala itu.

Di malam puncak Nation Building yang menampilkan pergelaran seni kolosal Jejak Kirana Nusantara, Lavina didaulat untuk memerankan Cut Nyak Dhien, pahlawan nasional Indonesia asal Aceh. Lavina pun menjawab tantangan ini dengan mantap, ia berhasil memerankan Cut Nyak Dhien dengan nyaris sempurna pada Selasa (25/9) malam.

“Awalnya saya ditanya Pembina, apakah saya bersedia untuk menjadi Cut Nyak Dhien, lalu saya bilang iya meskipun memang saya saat itu belum tahu akan seperti apa. Dan saat akhirnya kami latihan, saya baru tahu kalau ternyata adegannya adalah Perang Aceh. Saya pribadi bangga dan senang bisa memerankan Cut Nyak Dhien karena syaa sendiri memang asli dari Aceh. Cut Nyak Dhien terkenal dengan keanggunannya namun tetap kuat, ini menjadi kesulitan saya di awal, untuk menjiwai sosok Cut Nyak Dhien,” lanjutnya.

Lavina dan ratusan Beswan Djarum lainnya pun akhirnya berhasil menampilkan Jejak Kirana Nusantara. Meski hanya mempersiapkan diri dalam empat hari, Lavina dan rekan-rekannya sukses memukau para undangan yang hadir.

“Saat akan tampil, kami masih tetap berlatih. Dari backstage kami berdo’a bersama, dan menyaksikan penampilan teman-teman. Kalau rasa gugup pasti ada, tapi kami yakin kami pasti bisa, kami sudah berlatih berkali-kali,” ungkapnya mantap.

Usai mendapat berbagai pembekalan dari program Djarum Beasiswa Plus, Lavina saat ini berharap untuk bisa segera menyelesaikan studinya. Di sepanjang tahun ini, Lavina menuturkan bahwa banyak hal yang akhirnya bisa ia temukan di dalam dirinya.

“Pastinya ingin segera lulus, Insya Allah tahun depan. Nah waktu ikut Leadership Development, pematerinya itu Kak Riko Anggara dan beliau news anchor. Terinspirasi dari dia dan karena dapet banyak ilmu public speaking, alhamdulillah sekarang news anchor di tv lokal, setelah tamat Insya Allah mau seriusin di bidang brodcasting dan jurnalistik, semoga bisa sampai ke TV Nasional,” ujar Lavina yang baru genap berusia 21 tahun pada 17 September lalu ini.

“Iya dari pribadi saya sendiri memang tidak berniat untuk melanjutkan di bidang akuntansi, tapi saya yakin ilmu yang saya dapat akan tetap bisa diaplikasikan apapun profesi saya ke depannya, karena tidak ada ilmu yang sia-sia,” pungkasnya.


Share to Facebook Share to Twitter Share to Google

Artikel Lainnya

Video Lainnya