Festival Musik Tembi 2018, Musik Tradisi dalam Balutan Masa Kini

Posted : 06 May 2018

Forum Musik Tembi (FMT) didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation kembali menggelar Festival Musik Tembi untuk yang ke-8 kalinya. Kegiatan berlangsung sukses selama dua hari yaitu pada tanggal 5-6 Mei 2018, di Tembi Rumah Budaya, Jl. Parangtritis km 8,4 Tembi, Timbulharjo, Sewon Bantul Yogyakarta. Festival Musik Tembi tahun 2018 mengangkat tema “Berkelana”.

Forum Musik Tembi tetap konsisten memberikan ruang apresiasi, dan wawasan bagi komposer dan musisi yang ingin menciptakan dan memperdengarkan karyanya tanpa sekat genre kepada masyarakat, untuk menjadi bagian dalam laboratorium bersama yang bertujuan mencari identitas musik Indonesia melalui ragam bunyi-bunyian nusantara.

Sebagai generasi muda, melestarikan warisan leluhur merupakan satu tugas luhur. Termasuk melestarikan musik tradisi yang sering dipandang kuno dan ketinggalan zaman. Pada perkembangannya, semakin banyak musisi muda yang tertarik dan menggeluti musik tradisi yang dibawakan dalam nuansa baru di berbagai pertunjukan, salah satunya, Festival Musik Tembi. Kebaruan ini, menjadi satu usaha bersama yang diciptakan untuk melestarikan keberadaan musik tradisi maupun idiomnya.

Agenda hari pertama menyajikan bincang-bincang musik yang mengulas alat musik Bundengan yang didemonstrasikan oleh Munir dari Wonosobo serta pemerhati musik tradisi Bundengan. Lalu dilanjutkan penampilan dari Chakil Squad, Swara Nusa, Parahyena dan Brayat Endah Laras.

Pada hari kedua, diadakan lokakarya bermain Bundengan bersama Hengky Krisnawa, dilanjutkan dengan bincang-bincang tips dan trik menjadi Komposer. Festival makin meriah dengan penampilan Umar Haen, serta dilanjutkan tujuh Kelompok Musik Tradisi Baru, yakni Barong Using, Bintang Indrianto, Ayu Laksmi featuring Svara Semesta dan Orkes Wangak.

Selain menikmati pertunjukan dan mendapatkan wawasan musikal di bincang-bincang musik, pengunjung juga dapat berinteraksi musikal secara langsung, dengan karya INSTALASI BUNYI oleh Nino & Rangga dkk. Karya ini menemani pengunjung selama dua hari melalui instalasi ruang yang berbasis sensor cahaya dan tekan yang menyebabkan bunyi pada beberapa titik. Bunyi yang muncul merupakan suara digital yang bersumber dari beberapa instrumen tradisi dan lingkungan.

Semoga kegiatan ini mampu memberikan inspirasi kepada masyarakat terutama generasi muda untuk terus berkarya serta meningkatkan rasa cinta dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. Mencintai budaya adalah wujud rasa bangga dan cinta kita terhadap Indonesia, karena yang menyatukan bangsa adalah budaya. Cinta Budaya, Cinta Indonesia.


Share to Facebook Share to Twitter Share to Google

Artikel Lainnya

Video Lainnya