Teater Satu Lampung Mempersembahkan Pertunjukan Berjudul Antropodipus

Posted : 30 Jun 2018

Sebuah pertunjukan teater yang memadukan berbagai bentuk dan unsur budaya dari beberapa bangsa di dunia digelar Teater Satu Lampung pada 28-30 Juni 2018, di Gedung Teater Tertutup Taman Budaya Lampung. Pertunjukan ini mengusung  lakon bertajuk “Antropodipus”, yang diadaptasi dari naskah klasik asal Yunani “Oidipus di Colonus” karya Sophocles, Sutradara Iswadi Pratama.

Pementasan yang dipersiapkan sejak awal Januari 2018 itu,  mengelaborasi bentuk-bentuk budaya yang beragam seperti pencak silat dari Indonesia,  desain kostum bercorak Mediterania, koreografi dan musik dari khasanah budaya Jepang, India, Persia, Indonesia, dan ragam serta corak budaya lainnya. “Ini merupakan pertunjukan yang menggunakan pendekatan Antropologi. Keragaman budaya, etnis, dan suku-bangsa di dunia dijadikan titik tolak dalam mengeksplorasi bentuk-bentuk artistik. Dengan demikian penonton akan mendapatkan pertunjukan yang menawarkan aspek visual, audio, dan kinetik yang sangat dinamis dan beragam, tanpa meninggalkan kedalaman cerita dan karakter,” kata Iswadi Pratama.

Selain itu, pertunjukan yang merupakan kerjasama Teater Satu dengan Taman Budaya Lampung dan didukung oleh Bakti Budaya Djarum Fundation ini melibatkan seniman-seniman dari berbagai disiplin dan generasi di Lampung. “Selain seniman teater, kami juga melibatkan seniman tari, musik, seni rupa, dan sastra, serta seniman tradisi  dari tiga generasi. Ada yang lahir di tahun 50-an, 70-an, hingga mereka yang lahir di era 2000,” ujar Iswadi.

Berkaitan dengan perkembangan teater dan penonton teater di Lampung, Manajer Teater  Satu Lampung, Imas Sobariah mengatakan bahwa dewasa ini semakin banyak generasi muda di Lampung yang menyenangi teater dan memilih teater sebagai alternatif dalam pengembangan bakat dan potensi diri. “Ini bisa dilihat dari semakin maraknya even-even festival dan pertunjukan teater di Lampung yang dilaksanakan berbagai institusi, baik NGO maupun Pemerintah. Selain itu, hampir di setiap SLTA dan Perguruan Tinggi di Provinsi Lampung, memiliki sanggar teater.”

Menurut Imas, dengan  potensi SDM yang sangat besar ini, bila dikelola dan dirawat secara profesional dan berkesinambungan, dunia seni pertunjukan di Lampung akan menjadi salah satu potensi budaya di daerah yang bisa mendukung pengembangan pariwisata dan kebudayaan. Apalagi, saat ini, Lampung adalah salah satu lokus perkembangan teater di Indonesia. “Berbicara tentang perkembangan teater di Indonesia, tidak sahih bila tidak membicarakan Lampung di dalamnya,” tambah Imas.

Selain di pentaskan di Lampung, lakon Antropodipus ini direncanakan akan dipentaskan pula di kota-kota lain di Indonesia. “Lakon ini juga kami persiapkan untuk bisa tampil dalam even-even Internasional,” jelas Imas.

 Semoga kegiatan ini mampu memberikan inspirasi kepada masyarakat terutama generasi muda untuk terus berkarya serta meningkatkan rasa cinta dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. Mencintai budaya adalah wujud rasa bangga dan cinta kita terhadap Indonesia, karena yang menyatukan bangsa adalah budaya. Cinta Budaya, Cinta Indonesia.


Share to Facebook Share to Twitter Share to Google

Artikel Lainnya

Video Lainnya