Tak Henti Mengobarkan Nasionalisme Generasi Milenial Melalui Pertunjukan “Sang Saka”

Posted : 19 Oct 2018

Sebagai salah satu kelompok seni pertunjukan di Indonesia, selaras dengan namanya, Teater Keliling secara konsisten berkelililing Indonesia dan luar negeri dalam mengembangkan seni teater Indonesia. Didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation dan berkolaborasi dengan lima komunitas teater Indonesia, yaitu Fieldtrip Performing Art (Jogjakarta), Lesehan Teater Kampus Solo dan Jaringan Teater Pelajar Solo (Solo), Teater Ndrinding (Gresik), Teater Jikoji (Sidoarjo) dan Komunitas Filmmaker Walang Kreatif dan Balai Bahasa Maluku (Ambon), Teater Keliling kembali mempersembahkan lakon Sang Saka. Lakon ini akan diselenggarakan di lima kota pada tanggal 14 hingga 19 Oktober 2018.

“Teater Keliling selalu mengusung konsep pertunjukan interaktif yang memiliki pesan-pesan moral dengan tema nasionalisme. Dalam program ini, Teater Keliling juga mengadakan workshop teater, pentas kolaborasi dengan komunitas teater setempat serta memberikan kesempatan agar penonton di daerah dapat menjadi bagian dalam pementasan. Hal ini bertujuan agar teater dapat mengena di hati masyarakat dan menumbuhkan rasa cinta tanah air,” ujar Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation.

Sang Saka merupakan kelanjutan dari lakon Jas Merah yang pernah ditampilkan di delapan kota pada tahun 2016 dan kelanjutan dari lakon Sang Saka telah dipentaskan di 6 pulau di Indonesia pada tahun 2017-2018 (Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi, Kalimantan, dan Sumatera). Naskah ini merupakan karya Rudolf Puspa dan Dolfry Inda Suri dan disutradarai oleh Rudolf Puspa yang berkisah tentang reuni tiga anak muda yaitu, Komer, Koor dan Patty yang sudah lama tidak berjumpa. Ketiganya sepakat untuk mencari harta karun yang sedang ramai di media sosial.

Harta karun berhasil mereka temukan. Akan tetapi, harta karun tersebut bukanlah sesuatu yang mereka bayangkan. Mereka justru menemukan sesosok Sang Saka yang telah lama terkubur. Sang Saka membawa mereka ke dalam sebuah dunia imajiner dimana terjadi napak tilas Proklamasi Kemerdekaan 1945.

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarahnya. Hadirnya Sang Saka di berbagai kota menjadi salah satu cara agar generasi milenial dapat merasakan jatuh cinta sekali lagi terhadap bangsanya. Selain itu, kami percaya bahwa teater juga memiliki andil besar dalam pembentukan karakter dan jati diri bagi generasi penerus bangsa,” ujar Dolfry Inda Suri, Ketua Yayasan Teater Keliling.

Teater Keliling berdiri sejak 13 Februari 1974. Selama 44 tahun terus berkeliling dari Sabang sampai Merauke dan 11 negara di dunia dengan mementaskan lebih dari 1600 pertunjukan untuk terus menebarkan nilai-nilai kemanusiaan demi Indonesia yang lebih baik melalui pendidikan karakter dan mental. Saat ini, Teater Keliling terus mengajar teater di sekolah-sekolah menengah dan menengah ke atas dengan tujuan menebarkan manfaat positif dari seni berteater yaitu pengembangan karakter, emosi serta kerja kolektif dan tanggung jawab tim.

Berikut adalah jadwal pertunjukan Teater Keliling Sang Saka yang didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation:

  1. Tanggal 14 Oktober 2018 pukul 19.30 WIB, Hall Parkir Terpadu UIN Sunan Kalijaga (Jogjakarta) berkolaborasi dengan Komunitas Fieldtrip Performing Art
  2. Tanggal 15 Oktober 2018 pukul 19.30 WIB, Taman Budaya Jawa Tengah (Solo) berkolaborasi dengan Lesehan Teater Kampus Solo dan Jaringan Teater Pelajar Solo
  3. Tanggal 16 Oktober 2018 pukul 19.30 WIB, SMA Hidayatus Salam Lowayu (Gresik) berkolaborasi dengan Teater Ndrinding
  4. Tanggal 17 Oktober 2018 pukul 13.00 WIB, SMK Sepuluh Nopember (Sidoarjo) berkolaborasi dengan Teater Jikoji
  5. Tanggal 19 Oktober 2018 pukul 19.00 WIB, SMK 7 Ambon berkolaborasi dengan Komunitas Fim Maker Walang Kreatif dan Balai Budaya Maluku

Semoga kegiatan ini mampu memberikan inspirasi kepada masyarakat terutama generasi muda untuk terus berkarya serta meningkatkan rasa cinta dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. Mencintai budaya adalah wujud rasa bangga dan cinta kita terhadap Indonesia, karena yang menyatukan bangsa adalah budaya. Cinta Budaya, Cinta Indonesia.


Share to Facebook Share to Twitter Share to Google

Artikel Lainnya

Video Lainnya