Adiwastra Nusantara 2019

Posted : 24 Mar 2019

Pameran Adiwastra Nusantara 2019 yang didukung juga oleh Bakti Budaya Djarum Foundation diselenggarakan pada 20 – 24 Maret 2019 di Hall A  & B  Balai Sidang Jakarta (JCC). Pameran dibuka pukul 10.00 WIB hinggal 21.00 WIB. Berbagai kegiatan yang disajikan antara lain Stand ikon Adiwastra Nusantara 2019, Peluncuran dan bedah buku “Batik Sudagaran Solo”, Lomba Selendang Indonesia, Peragaan busana para perancang nasional, Talkshow, demo dan workshop.

Adiwastra Nusantara adalah pameran kain adati terbesar di Indonesia yang telah diselenggarakan setiap tahun sejak 2008 di Jakarta. Wastra artinya kain dan Adi berarti unggul atau terbaik, sehingga Adiwastra Nusantara berarti pameran kain-kain tradisional unggulan dari seluruh wilayah Indonesia. Pameran ini digagas oleh komunitas pecinta dan pegiat promosi kain adati nusantara yang dimotori oleh Edith Ratna Soeryosoeyarso dan kawan-kawan. Tujuan dari pameran ini antara lain untuk terus mengobarkan semangat pelestarian serta pengembangan kain adati nusantara sebagai kekayaan bangsa yang beragam dan memiliki keindahan serta nilai-nilai filosofis dan kearifan lokal yang tinggi.

Adiwastra Nusantara telah menjadi peristiwa tahunan yang dinantikan oleh para UKM perajin wastra maupun masyarakat pecinta kain adati Indonesia. Pameran ini menjadi ajang interaksi antara UKM perajin/perancang kain adati dengan masyarakat konsumennya. Setiap perajin akan berusaha menampilkan kreasi dan inovasi terbaiknya untuk merebut hati masyarakat pengguna kain adati yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Adiwastra Nusantara juga merupakan ajang interaksi antar para UKM perajin wastra untuk memperkenalkan teknologi atau bahan baku baru, mulai dari serat, benang, kain, pewarna alam hingga teknik-teknik penenunan serta pewarnaan yang  mutakhir.

Penyelenggaraan pameran Adiwastra Nusantara ke 12 tahun 2019 ini mengusung tema “Wastra Adati generasi Digital”. Telah kita saksikan bahwa minat masyarakat terhadap kain adati terus meningkat dari tahun ke tahun, baik untuk busana, interior maupun kebutuhan lainnya. Kecenderungan ini kian meningkat sejak Unesco menetapkan batik sebagai Warisan Budaya Dunia Tak Benda dari Indonesia tahun 2009 yang lalu. Tren ke arah nuansa etnik atau tradisi serta gaya hidup kembali ke alam yang banyak di anut para generasi muda, telah turut mendongkrak pemakaian kain adati, baik batik, tenun maupun jumputan atau sasirangan.  Citra kain adati kini tidak menjadi monopoli generasi senior semata, kaum milenial, generasi digital pun mulai banyak menyukai kain tradisi, tidak hanya untuk peristiwa resmi tetapi juga untuk suasana kasual dan sehari-hari. Para perancang busana serta kain adati dari kalangan generasi muda pun semakin banyak bermunculan membawa ide-ide segar dan inovatif, sesuai karakter generasinya. Kecenderungan ini dengan cepat berkembang didukung oleh sistem pemasaran dan penjualan digital. Sebuah keniscayaan yang positif dan tidak mungkin dihindari. Inilah antara lain yang mendorong diusungnya tema tersebut di atas untuk Adiwastra Nusantara 2019 ini.

Semoga kegiatan ini mampu memberikan inspirasi kepada masyarakat terutama generasi muda untuk terus berkarya serta meningkatkan rasa cinta dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. Mencintai budaya adalah wujud rasa bangga dan cinta kita terhadap Indonesia, karena yang menyatukan bangsa adalah budaya. Cinta Budaya, Cinta Indonesia


Share to Facebook Share to Twitter Share to Google

Artikel Lainnya

Video Lainnya