"Pringgasela", Kecantikan Alam Lombok Timur Dalam Balutan BaliJava by Denny Wirawan

Posted : 25 Sep 2019

Ketenangan dan keindahan alam di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat menginspirasi desainer Denny Wirawan untuk menghasilkan Spring Summer 2019/2020 Collection terbarunya yang diluncurkan pada tanggal 25 September 2019 bertempat di Kembang Goela Restaurant, Jakarta. Didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation dan BCA, koleksi bertajuk Pringgasela ini diambil dari nama sebuah desa di Lombok Timur dimana masyarakatnya yang hidup selaras dengan alam serta masih menjaga warisan budaya leluhur mereka berupa Wastra Tenun Sumba.

“Kecintaan terhadap kain tradisional Indonesia dan semangat untuk membawa wastra nusantara ke panggung fashion ini kembali menyatukan Bakti Budaya Djarum Foundation bersama Denny Wirawan untuk mengangkat kain tradisional dengan sentuhan modern agar dapat diterima oleh lintas generasi, khususnya generasi muda. Tenun Sundawa yang diangkat dalam koleksi terbaru ini lebih daripada selembar kain, ia merupakan warisan budaya karena pada masa dulu, seorang gadis harus membuat sebuah tenunan untuk calon suaminya dan juga bisa digunakan untuk mencukupi kebutuhan hidup. Untuk menghasilkan selembar kain membutuhkan proses yang panjang, untuk itu perlu diangkat ke panggung fashion agar semakin dapat dicintai dan menjadi tuan rumah di negara sendiri,” ujar Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation.

Salah satu jenis tenun Sumba yang diangkat oleh Denny Wirawan dalam koleksi terbarunya ini adalah tenun Sundawa dengan motifnya yang diilhami oleh alam. Kebanyakan motif wastra ini berbentuk garis lurus yang terinspirasi dari sungai yang banyak terdapat di Lombok Timur. Tenun yang berasal dari desa Pringgasela ini juga telah ditetapkan oleh Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia pada tahun 2018 dengan domain budaya Kemahiran dan Kerajinan Tradisional.

Kearifan lokal dan keindahan Tenun Sundawa dari Lombok Timur ini menggugah Denny Wirawan untuk mengolahnya menjadi baju Ready To Wear Deluxe dan Premium Collection. Hal ini juga merupakan bentuk kepedulian dan komitmen Denny Wirawan untuk ikut secara aktif melestarikan warisan wastra Nusantara dengan melahirkan label Balijava sebagai lini busana siap pakai (prêt-à-porter) dan busana siap pakai madya (prêt-à-porter deluxe) yang menggunakan kain-kain Indonesia sejak 2008.

Tema Pringgasela ini juga diambil dari dua suku kata, yaitu Pringga (Sansekerta : Pribadi) dan Sela (KBBI : ruang). “Selain karena memang menggunakan tenun Sundawa dari Desa Pringgasela, saya ingin koleksi saya kali ini menjadi sesuatu yang bermakna serta memberi manfaat bagi setiap ruang pribadi, baik itu pemakainya maupun untuk masyarakat di Lombok Timur, khususnya di Desa Pringgasela. Ini merupakan langkah awal untuk mengenalkan tenun Sundawa kepada para pecinta mode dan mengembangkannya dengan sentuhan modern tanpa meninggalkan motif tradisi yang menjadi identitasnya,” ujar Denny Wirawan.

Untuk menghasilkan kain tenun Sudawa berukuran 90 X 300 cm juga melalui proses panjang. Proses ini dimulai dari memintal kapas jadi benang, kemudian mengurai benang kapas menjadi benang bola yang siap ditenun. Setelah itu, benang dicelup dengan menggunakan warna alam, kemudian benang diikat baru ditenun di atas alat tenun tradisional yang disebut Gedogan.

Tenun Sundawa ini juga selalu menggunakan warna dari alam, seperti dari dedaunan atau kau-kayuan. Para pengrajin tenun menggunakan daun nila yang menghasilkan pasta indigo untuk warna biru muda, ada juga kayu sejaraman yang menghasilkan warna coklat muda atau krem, serta untuk menghasilkan warna hijau muda didapatkan dari daun dan bunga putri malu. Warna warni benang yang dihasilkan dari pewarna alam ini tidak menyolok atau calm, sehingga menghasilkan kain tenun dengan warna pastel yang lembut, elegan dan menawan.

Koleksi terbarunya ini menampilkan 45 set look yang beragam dengan gaya etnik modern. Denny Wirawan menampilkan rancangan yang fresh, modern dan edgy dipadu dengan embroidery yang menjadi inspirasi busana cocktail dan evening wear. Keseluruhan koleksinya kali ini juga menampilkan permainan tabrak corak khas Denny Wirawan dan menggunakan pakaian bertumpuk (layering) dan semuanya bisa dipadupadankan (mix and match).

Pada peragaan busana ini, Denny Wirawan turut menggandeng menggandeng E.P.A Jewelry by Eliana Putri Antonio untuk kreasi aksesori. Penampilan para model semakin mempesona dengan tata rias wajah dan rambut oleh Oscar Daniel dengan LT Pro Professional Makeup.

Denny Wirawan adalah seorang designer yang telah meramaikan industri mode Indonesia selama 20 tahun dan meraih beragam prestasi dari sejumlah media dan ajang penghargaan fashion. Denny Wirawan dikenal dengan karya yang khas yaitu berkreasi dan berinovasi dengan melakukan tabrak beberapa motif (clash pattern) dalam satu look dengan konsep padu padan yang bertumpuk (layering). Koleksi Denny Wirawan gabungan antara seksi, androgyny dan mewah.

Kepedulian Denny Wirawan untuk ikut secara aktif melestarikan warisan wastra Nusantara telah membawa desainer papan atas ini melahirkan label Balijava sebagai lini busana siap pakai (prêt-à-porter) dan busana siap pakai madya (prêt-à-porter deluxe). Dalam koleksi lini etniknya ini, Denny Wirawan banyak mengolah wastra Indonesia, seperti batik, jumputan (tie die), tenun (hand woven), dan ikat yang resmi hadir di tengah pecinta mode pada tahun 2008.

Di September 2015, Denny Wirawan bersama Bakti Budaya Djarum Foundation untuk pertama kalinya menampilkan peragaan busana tunggal Balijava koleksi Batik Kudus yaitu koleksi ready to wear yang menggunakan materi Batik Kudus. Koleksi ini mendapat antusias dan respon positif dari masyarakat Indonesia mulai dari ulasan media hingga pecinta fashion. Hal ini pun yang membawa Balijava dengan koleksi Batik Kudus hadir di Fashion Gallery New York Fashion Week 2016. Mengenai koleksi Denny Wirawan dan Balijava dapat membuka www.dennywirawan.com dan www.balijava.id.

Semoga kegiatan ini mampu memberikan inspirasi kepada masyarakat terutama generasi muda untuk terus berkarya serta meningkatkan rasa cinta dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. Mencintai budaya adalah wujud rasa bangga dan cinta kita terhadap Indonesia, karena yang menyatukan bangsa adalah budaya. Cinta Budaya, Cinta Indonesia.


Share to Facebook Share to Twitter Share to Google

Artikel Lainnya

Video Lainnya