Kongres Komunitas Sastra Indonesia (KKSI) II dan Seminar Nasional Sastra Indonesia Mutakhir

Posted : 19 Mar 2012

 

Kongres Komunitas Sastra Indonesia (KKSI) II akan digelar di Wisma Argamulya Depdikbud, Cisarua, Puncak, Bogor, pada 23-25 Maret 2012. Selain pemilihan ketua KSI periode 2012-2015 sebagai agenda utama, Kongres juga akan ditandai dengan Seminar Nasional Sastra Indonesia Mutakhir dengan tema, Sastra sebagai Sumber Inspirasi dan Pemberdayaan Masyarakat di Era Global. 
 
Menurut ketua panitia Kongres, H. Bambang Widiatmoko, sejumlah sastrawan dan akademisi sastra akan tampil sebagai pembicara, antara lain Prof. Dr. Abdul Hadi WM, Dr. Nursamad Kamba, Dr. Sudaryono (Dimas Arika Miharja), Dr. Wahyu Wibowo, dan Dr. Mujizah. Sedangkan dari dalam KSI yang akan ikut tampil dalam seminar adalah Wowok Hesti Prabowo, Medy Loekito, dan Micky Hidayat.
 
Kongres juga akan ditandai dengan workshop penulisan esai sastra, pentas sastra, dan pergelaran “api unggun sastra”. Pentas sastra akan diisi pertunjukan baca puisi oleh sejumlah penyair, musikalisasi puisi bersama Sanggar Sesaji pimpinan Rudi Karno dari Banjarmasin dan Sarang Matahari Penggiat Sastra pimpinan H. Shobir Pur dari Tangerang Selatan.
 
Kongres yang diadakan bertepatan dengan usia 15 tahun KSI ini juga ditandai dengan Sayembara Penulisan Puisi KSI Awards 2012 yang pengumpulan naskahnya sudah dimulai sejak Maret 2011. Dewan juri KSI Awards, yang terdiri dari Ahmadun Yosi Herfanda, Bambang Widiatmoko, Diah Hadaning, Endo Senggono, dan Mujizah, akan memilih satu puisi terbaik penerima KSI Awards 2012, empat puisi unggulan yang akan menerima penghargaan khusus, dan 95 puisi pilihan untuk dibukukan bersama sajak-sajak pemenang. Penyerahan penghargaan dan peluncuran antologi puisi KSI Awards 2012 akan dilakukan pada malam pembukaan Kongres. Kegiatan ini terselenggara dengan dukungan dari Bakti Budaya Djarum Foundation dan Badan Bahasa Depdikbud RI.
 
Menurut ketua umum KSI Pusat periode 2008-2011, Ahmadun Yosi Herfanda, sayembara tersebut merupakan pelaksanaan KSI Awards yang kedua. Untuk pertama kalinya KSI  Awards diberikan pada tahun 2003 untuk manuskrip buku kumpulan puisi terbaik. Ketika itu, KSI Awards diraih oleh penyair Semarang, Heru Mugiarso, dengan manuskrip buku kumpulan puisi berjudul Perjalanan Ziarah. Sedangkan penyair Jakarta, Rukmi Wisnu Wardani, meraih posisi sebagai runner-up, dengan buku manuskrip puisi berjudul Banyak Orang Bilang Aku Sudah Gila.
 
Dalam perkembangan sastra Indonesia mutakhir, peran komunitas sastra sangat penting, termasuk KSI. Komunitas sastra tidak hanya menjadi wadah pembinaan calon penulis dan pengembangan apresiasi sastra masyarakat, tapi juga ikut memberi arah perkembangan corak estetika dan tematika kesastraan Indonesia mutakhir. Bahkan, secara ideologis, komunitas-komunitas sastra juga ikut mempengaruhi orientasi penciptaan para sastrawan Indonesia mutakhir.
 
 

Share to Facebook Share to Twitter Share to Google

Artikel Lainnya

Video Lainnya