Coaching Clinic & Mabar ke-5 Forum PB Djarum Berlangsung Semarak dan Penuh Antusias

Posted : 03 Mar 2012

Bakti Olahraga Djarum Foundation  menyelenggarakan acara Coaching Clinic dan Mabar (Maen Bareng) ke-5 di GOR Among Raga, Yogyakarta pada tanggal 2-3 Maret 2012. Acara Coaching Clinic ditujukan untuk atlet-atlet usia muda (pemula)dari berbagai klub di Yogyakarta dan sekitarnya. Sedangkan acara Mabar merupakan acara temu darat dari anggota forum web site www.pbdjarum.org yang selama ini saling berinteraksi di dunia maya.

Gedung Olah Raga Among Raga, Yogyakarta pada hari jumat, 2 Maret 2012 sangat semarak. Berbagai spanduk, umbul-umbul berbaris rapi memagari jalan seputar Among Raga. Lambaian spanduk dan umbul-umbul seolah-olah memanggil penduduk kota Yogyakarta yang terkenal ramah. Atlet-atlet muda dan pelatih dari klub setempat berdatangan acara Coaching Clinic ini. Tak lain tujuannya adalah untuk lebih memberikan motivasi bagi para atlet muda dan para pelatih.

Antonius Budi Ariantho memberikan Coaching Clinic

Nama-nama besar seperti Christian Hadinata, Hastomo Arbi, Lius Pongoh, Antonius Budi  Ariantho,Ellen Angelina bersama atlet PB Djarum yang masih aktif mengikuti pertandingan seperti Maria Kristin, Maria Elfira, Rian Sukmawan, Rendra Wijaya, Febby Angguni, Ana Rovita, Intan Dwi Jayanti, Arinda Sari Sinaga membuat GOR Among Raga semakin berwarna. GORAmong Raga pun di sulap, dengan menggelar enam karpet lapangan bulutangkis untuk acara Coaching Clinic. 

Pemilihan kota Yogyakarta untuk acara mabar dan Coaching clinic bukan tanpa sebab. Banyak atlet dunia lahir di kota ini. Sebut saja nama seperti Finarsih, Sigit Budiarto, Dionysius Hayom Rumbaka, Fransiska Ratnasarimerupakan atlet yang berasal dari kota Gudeg ini. “Yogyakarta adalah salah satu gudang juara,” ujar Lius Pongoh. “Finarsi h dan legenda PB Djarum yang sekarang juga menjadi pelatih PB Djarum seperti Sigit Budiarto adalah nama besar yang pernah tercatat dalam sejarah pemain-pemain bulutangkis, tidak saja nasional tetapi juga dunia,”jelas Lius Pongoh.

Diharapkan dengan di berikannya Coaching Clinic, para pelatih dapat memberikan metode pelatihan kepada anak didiknya dengan baik dan terarah.


Christian Hadinata memberikan Coaching Clinic

Acara Coaching clinic awalnya diikuti oleh sekitar 85pemain. Para peserta di beri latihan dasar dalam bulutangkis termasuk memberikan teknik memukul, pergerakan kaki serta tangan yang baik. Coaching Clinic di bagi menjadi 6 grup, sama dengan jumlah lapangan yang tersedia. Masing-masing lapangan mendapat pelatih yang memberikan pengarahan. Christian Hadinata dan Rian Sukmawan menjadi pelatih bagi peserta yang umumnya telah mempunyai teknik dasar bulutangkis. Para peserta yang dilatih mereka berdua semuanya bersungguh-sungguh menjalankan instruksi yang di berikan. Bahkan Koh Chris, demikian Christian biasa di panggil, menyebut Muhidin sebagai peserta anak didiknya yang paling baik dalam menjalankan instruksi yang diberikan. Muhidin sendiri terlihat senang meski ia terlihat letih.”Senang sekali. Bangga bisa dilatih oleh Bapak Christian dan Kak Rian Sukmawan,”ujar Muhidin. “Saya ingin menjadi atlet Djarum,” tambahnya.

Bagi para orangtua yang sengaja mengantar putra-putrinnya mengikuti acara ini menyebut acara ini sangat bermanfaat bagi putra-putrinya. Sebut saja ibu Nuri yang dengan rajin memperhatikan putranya. Ia yang mendapat informasi mengenai acara ini melalui poster yang di pajang di berbagai tempat menginginkan agar anaknya bisa bergabung dengan PB Djarum. “Saya ingin anak saya bisa bergabung dengan PB Djarum agar prestasinya bisa meningkat,” harapnya. “Anak saya sendiri yang ingin berlatih bulutangkis,” ujar ibu yang anaknya berhasil mendapatkan doorprize berupa kaos bertuliskan I Love badminton.

Arinda Sari Sinaga yang menjadi atlet muda PB Djarum yang ikut didaulat  menjadi pelatih sangat menyukai acara ini. “Saya baru pertama kali ini mengikuti acara seperti ini. Seru,”ujarnya seraya tertawa.

 

Mabar Dengan Peserta Terbanyak

Foto bareng pelatih atlet dan peserta Coaching Clinic

Sehari kemudian, tepatnya sabtu, 3 Maret 2012 Sebanyak 128 anggota masyarakat pecinta bulutangkis yang tergabung dalam forum web site www.pbdjarum.org menghadiri acara Mabar. Penyelenggaraan yang kelima ini merupakan Mabar dengan jumlah peserta terbanyak dibandingkan empat kali Mabar sebelumnya.

Peserta Mabar pun berdatangan dari berbagai kota antara lain Jakarta, Bogor, Bandung, Semarang, Surabaya serta tentu saja Yogyakarta dan sekitarnya. Mereka yang selama ini saling mengenal di dunia maya lewat forum PB Djarum, akhirnya bisa saling bertemu dan mengenal langsung. “Ini merupakan kelanjutan dari kopi darat anggota forum www.pbdjarum.org yang sudah terlaksana empat kali dan sebagai ajang memasyarakatkan bulutangkis,” papar Budi Darmawan, Corporate Communication PT Djarum. Acara main bareng diisi dengan pertandingan antar sesama peserta, coaching clinic, pemutaran video PB Djarum dan diakhiri dengan makan malam bersama dengan mendatangkan angkringan ala Yogyakarta.

Acara coaching clinic sendiri merupakan acara yang sangat menarik minta peserta. Menimba ilmu dari legenda bulutangkis Lius Pongoh dan Antonius merupakan pengalaman tersendiri peserta mabar. Bahkan beberapa peserta mencoba berlatih tanding dengan atlet-atlet PB Djarum seperti Febby Angguni, Ana Rovita, Maria Elfira, Intan Dwi Jayanti dan Arinda Sari Sinaga. Namun kejutan yang paling menarik perhatian peserta adalah kehadiran peraih medali perunggu Olimpiade Beijing2008, Maria Kristin Yulianti. Peserta terlihat berebutan untuk berfoto dan meminta tanda tangan Maria. Bahkan beberapa penonton dari kalangan anak muda meminta ijin masuk untuk sekedar bertemu dengan sang bintang.

Antusiasme peserta Mabar

Di arena pertandingan sendiri, peserta diundi tanpa membedakan asal kota. Mereka dibagi dalam 4 grup pertandingan yang masing-masing grup menghasilkan juara. Uniknya, peserta tidak dipanggil dengan nama asli tetapi sesuai dengan nama akun mereka di forum PB Djarum. Di grup 1, Kiky/Blac Supra (Yogyakarta/Surabaya) berhasilmenjadi juara setelah mengalahkan Ian Horison/S. Winarno (Bogor/Yogyakarta), 19-21, 21-13 dan 21-12. Lalu di grup 2, Wawan Kamus/Ibnu Legok (Jakarta/Yogyakarta) memenangkan partai final atas Memed/Kotabalapel (Yogyakarta) 21-17, 21-12. Kombinasi Bandung dan Yogyakarta, Bathia/Aditya Hermawan menjuarai grup 3 setelah menang dari Vier_yk/Pvjjy dengan 21-16, 21-15. Terakhir Mar Pur/Nuri (Yogyakarta/Jakarta) mengalahkan Pasangan Yogyakarta Wahyu Tri/Nggoer, 21-16 dan 21-18. Acara pertandingan juga diisi dengan partai ekshibisi antara atlet PB Djarum yang diwakili Rian Sukmawan/Rendra Wijaya melawan perwakilan peserta Mabar.

Menjadi juara bukanlah tujuan utama dari peserta Mabar. Keakraban dan menjalin silahturahmi merupakan latar belakang mereka bergabung dalam mabar ini. Keakraban dan persaudaraan dalam bingkai menyemarakkan bulutangkis Indonesia akan terus diwujudkan pada Mabar-Mabar selanjutnya.

 


Share to Facebook Share to Twitter Share to Google

Artikel Lainnya

Video Lainnya