Perpaduan Pertunjukkan Tradisi Lokal dan Musik Dalam Wayang Hip Hop Persembahan Djarum Apresiasi Budaya

Posted : 23 Jul 2012

Bukti keseriusan Djarum Apresiasi Budaya dalam menjalankan komitmen untuk meningkatkan apresiasi dan kecintaan masyarakat terhadap kebudayaan Indonesia kembali diwujudkan dengan mempersembahkan “Wayang Hip-Hop”, sebuah karya anak negeri berbentuk pertunjukan tradisi wayang lokal yang disesuaikan dengan konsep kekinian jaman sekarang, dalam acara Private Preview & Opening Party Bazaar Art Jakarta yang diselenggarakan oleh Bravacasa Indonesia hari Kamis, 26 Juli 2012 di Ritz Carlton Pacific Place Jakarta.

Wayang Hip-Hop adalah salah satu grup wayang modern yang selama dua tahun konsisten untuk mengembangkan kesenian budaya wayang dengan menggabungkan wayang dengan bahasa campuran Indonesia-Jawa sederhana dan dikemas secara jenaka yang diiringi oleh live instrument seperti gitar dan beberapa perkusi diperkuat dengan nuansa beat Hiphop dan liriknya sebagai narasi cerita ini mengacu pada pola garap perpaduan antara seni tradisi dan kekinian yang menjadi ciri khas dari setiap pertunjukannya dan menjadi daya tarik sendiri. Apalagi di acara Bazaar Art Jakarta 2012 kali ini, Wayang Hip-Hop berkolaborasi dengan Butet Kertaredjasa yang akan memberikan pengantar sebelum pertunjukan dengan gaya khasnya.

“Kami bangga mendapat kesempatan untuk menghadirkan Wayang Hip-Hop ini yang memadukan wayang asli Indonesia dengan musik asli Amerika tanpa menghilangkan unsur penting kebudayaan Jawa yang kental dalam sebuah acara seperti Bazaar Art Jakarta ini. Dengan perpaduan wayang tradisional, musik Hip-Hop yang lebih modern, lirik-lirik campuran Indonesia-Jawa, dan lawakan khas serta dukungan dari Djarum Apresiasi Budaya diharapkan mampu memberikan suguhan yang berbeda dan membuat semua yang hadir dapat lebih mengapresiasi gagasan kreatif generasi muda Indonesia,” ujar Renitasari, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation.

Wayang merupakan warisan kesenian yang sangat perlu dikembangkan, dibanggakan, dan dilestarikan karena merupakan salah satu asset kesenian yang telah mendunia dan sudah menjadi budaya bangsa Indonesia yang penuh dengan ajaran filosofi dan pandangan hidup. 

“Begitu banyak ajaran-ajaran mulia yang dapat diceritakan dalam pagelaran wayang, apalagi semua ajaran-ajaran tentang kehidupan dalam cerita pewayangan ternyata masih sangat relevan dengan pola kehidupan masyarakat hingga saat ini. Harus ada yang terus konsisten menjaga dan melestarikan pertunjukan wayang dan menyesuaikannya dengan konsep kekinian agar bisa diterima, dan itulah yang kami lakukan” ujar Ki Benyek, seorang dalang asli Yogyakarta yang merupakan dalang di Wayang Hip-Hop.

Memiliki lima personel yang terdiri dari dalang Ki Catur “Benyek” Kuncoro, yang kritis, inovatif dan humoris, dua orang rapper Tyno T.N.T dan Inung Arhaen yang sudah lama menekuni dunia Hip-Hop, Tiara Yantika yang menjadi sinden, dan Rio Srundeng yang bertugas mengocok perut penonton dengan lawakannya, Wayang Hip-Hop terus berusaha membuktikan ke masyarakat luas melalui karya-karyanya yang bisa menjadi alternatif tontonan yang berbeda sehingga kebudayaan Indonesia bisa diterima dan diapresiasi di semua kalangan tanpa harus kehilangan unsur-unsur tradisinya.

“Wayang Hip-Hop adalah sebuah grup yang menyenangkan, banyak ilmu baru yang di peroleh setelah bergabung dengan Wayang Hip-Hop, Salah satunya, semakin besar rasa kepedulian saya kepada kebudayaan asli Indonesia,” ujar Tiara Yantika yang merupakan personel perempuan satu-satunya di Wayang Hip-Hop.
Sejak didirikan pada 10 Juni 2010 lalu, Wayang hip-Hop sudah memiliki banyak pengalaman pagelaran, antara lain Ragam Wayang Nusantara di halaman Kantor Dinas Pariwisata Provinsi D.I Yogyakarta, Pembukaan Diskomfest #4 di Jogja Nasional Museum Yogyakarta, Bintang Tamu  pada acara Pelantikan Pengurus “Pujakesuma” Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, Dahsyat RCTI, Pekan Wayang se-Jawa Tengah di Taman Budaya Surakarta, dan masih banyak lagi.

Dengan terus melestarikan kebudayaan dan tradisi yang kita miliki berarti kita telah memberikan suatu penghargaan yang sangat besar terhadap warisan luhur bangsa. Sesuai dengan konsep jawa kuno yang mengatakan kalau kita harus selalu ingat dengan cikal, bebakal dan tetinggal kita, yang berarti, bahwa semua kebudayaan karya peninggalan warisan nenek moyang jangan sekali-kali pernah kita lupakan, karena tanpa adanya warisan nilai-nilai kebudayaan dan tradisi itu, tidak akan mungkin terbentuk nilai-nilai kehidupan yang ada di masyarakat hingga sampai saat ini. Oleh karena itulah, sudah saatnya generasi muda harus terus bangga dengan segala peninggalan tradisi dan kebudayaan yang telah diciptakan oleh nenek moyang kita


Share to Facebook Share to Twitter Share to Google

Artikel Lainnya

Video Lainnya