Belajar Mencintai Ala Habibie

Posted : 04 Feb 2013

Siapa bilang urusan percintaan hanya ditujukan kepada pasangan? Bagi BJ Habibie, cinta juga berarti pengabdian terhadap negeri.

Lewat program bincang-bincang bersama Rosiana Silalahi, Rossy Goes to Campus, di Universitas Udayana, Sabtu (26/1), Habibie membeberkan perjuangannya selama berkarir di Jerman. Walau bekerja di negeri orang, pikiran Habibie selalu tertuju pada negeri sendiri.

Sosok Habibie yang dikenal tekun rupanya telah terbentuk sejak kecil. Habibie mengaku, di masa kecil dirinya lebih senang menghabiskan waktu menyendiri di rumah dan membaca buku. Agar bisa bersosialisasi, Habibie bahkan harus dipaksa oleh keluarganya.

“Waktu kecil, saya ini pendiam dan pemalu,” ungkapnya.

Beranjak dewasa, si pemalu tumbuh menjadi pemuda yang mampu membanggakan negara. Saat hijrah ke Jerman, Habibie sempat terhambat rasa pesimis orang-orang di sekitarnya yang merasa tidak percaya ada orang Indonesia yang jenius seperti Habibie. Anggapan miring ini berhasil ditepis ketika Habibie mempresentasikan hasil studinya di hadapan para dosen.

Bagi Habibie, mencintai juga perlu ditujukan kepada negeri sendiri. Merujuk pada salah satu adegan di film “Habibie – Ainun”, suami mendiang Hasri Ainun Besari itu sempat menulis janji untuk Indonesia.

“Saat itu saya jatuh sakit, saya terkena TBC dan harus dirawat di rumah sakit di Jerman. Di tengah kondisi sakit keras, saya menulis janji saya untuk negeri,” tuturnya.

Di tengah menahan rasa sakit, Habibie berjanji untuk membuat tanah airnya maju dan membawanya menjadi sosok yang mampu membuat negara bangga. Janji ini berhasil diwujudkannya setelah diklaim sebagai salah satu sosok jenius di Indonesia yang populer sampai ke luar negeri.

“Jangan takut gagal jika kita menjalani pekerjaan yang kita cintai,” ujar Rosiana Silalahi, merangkum perjuangan Habibie sejak muda hingga hari ini.


Share to Facebook Share to Twitter Share to Google

Artikel Lainnya

Video Lainnya