"Hanoman The Musical" Membawa kisah budaya wayang ke pentas musikal dunia

Posted : 15 Mar 2013

Kata pepatah, tak kenal maka tak sayang. Tetapi, untuk berkenalan, seseorang harus lebih dulu tertarik. Inilah seakan yang menjadi latar belakang lahirnya perkawinan antara tradisi lampau dengan budaya modern. Djarum Apresiasi Budaya bersama E-motion Entertainment dan MSP Entertainment mempersembahkan terobosan terbaru di dunia budaya dan hiburan Indonesia: Hanoman – The Musical, sebuah musikal Indonesia yang akan dipentaskan di Amerika Serikat mulai Juli 2013. Sebelum memulai keberangkatan ke luar negeri, World Premiere Hanoman – The Musical telah diselenggarakan pada tanggal 23 Februari 2013 di Tennis Indoor Senayan Jakarta.

Hanoman - The Musical merupakan produksi kelima dari MSP Entertainment, setelah sukses dengan Jabang tetuko, Gatotkaca Jadi Raja, Arjuna Wiwaha dan Gatotkaca Kembar - The evil Within. Walaupun begitu, ini adalah pertama kalinya bagi sutradara Mirwan Suwarno untuk memproduksi drama cinema yang akan dibawa ke mata Internasional. Dengan bantuan tangan dingin Aksan Sjuman, Fisca Galih dan Max Morgan sebagai komposer musik, terciptalah Hanoman a la Broadway yang modern, berani dan eksperimental dalam balutan musik rock dan pop.

Hanoman – The Musical melibatkan seniman Broadway diantaranya: Sydney James Harcourt, dari The Lion King New York, Daniel Torres dari Andrew Lloyd Webber’s Evita dan Brian Justin Crum dari pertunjukan Broadway Addams Family, Tarzan, Grease. Tak hanya deretan artis Broadway, rocker Inggris Max Morgan yang telah bermain di beberapa karya Drama Sinema sebelumnya, serta pemenang Hollywood Artist in Music Award 2013, Laura Vall dari grup The Controversy pun turut didaulat untuk berpartisipasi. Para artis kelas dunia ini akan berkolaborasi dengan seniman kebanggaan Indonesia seperti Volland Humonggio, Aqi Alexa, Anji, Piyu, Ki Dalang Sambowo dan kelompok Wayang Orang Bharata. Selain itu, world premiere ini juga melibatkan beberapa pemenang audisi terbuka, diantaranya Uma Tobing, pemenang Indonesia Mencari Bakat 2.

Dewi Windradi dan Batara Surya memadu kasihDrama Musikal ini mengambil penggalan kisah asal usul Hanoman, dan juga sepak terjangnya. Kisah Hanoman - The Musical bermula dari pasangan Dewi Windradi dan Resi Gautama di pertapaan Gunung Sukendra. Mereka dikaruniai tiga orang anak yaitu, Ratna Anjani, Guwarsa dan Guwarsi.

Tanpa sepengetahuan Resi Gautama, Dewi Windradi menjalin hubungan dengan Bathara Surya. Suatu hari, Bathara Surya memberikan Cupumanik Astagina kepada Dewi Windradi, suatu pusaka sakti yang mengandung air kehidupan di dalamnya. Bhatara Surya telah berpesan agar Dewi Windradi tidak menunjukan Cupu Manik Astagina, apalagi memberikannya kepada orang lain, walau itu putranya sendiri. Kalau pesan itu dilanggar, akan terjadi sebuah petaka.

Diantara ketiga anak yang dilahirkan Dewi Windradi, Ratna Anjani merupakan anak kesayangannya. Karena rasa cintanya yang begitu besar pada Ratna Anjani, Dewi Windradi mengabaikan pesan Bhatara Surya, memberikan Cupumanik Astagina kepada Anjani.

Akhirnya rahasia tersebut diketahui oleh kedua saudaranya, Guwarsa dan Guwarsi. Terjadilah keributan di antara mereka, saling berebut Cupumanik Astagina. Keributan tersebut akhirnya terdengar oleh ayah mereka, Resi Gautama. Perebutan Cupumanik Astagina menyulut amarah Resi Gautama, sementara Dewi Windradi bersikap diam membisu tak berani berterus terang dari mana ia mendapatkan benda sakral tersebut. Sikap membisu Dewi Windradi memancing amarah Resi Gautama yang akhirnya mengutuk istrinya sendiri menjadi patung batu.

Kemudian, demi keadilan, Resi Gautama melemparkan Cupumanik Astagina ke udara. Siapapun yang menemukan benda tersebut, dialah pemiliknya. Ratna Anjani, Guwarsi dan Guwarsa segera mengejar benda tersebut. Petaka yang disebutkan Batara Surya pun pelan-pelan terlaksana. Guwarsa, Guwarsi dan Dewi Anjani yang mendatangi telaga untuk mendapatkan Cupu Manik di dalam telaga tersebut berubah menjadi kera setelah bersentuhan dengan airnya. Setelah mengetahui kutukan yang menimpa mereka, kembalilah mereka ke pertapaan. Resi Gaotama dengan tenang menerima kepulangan ketiga putranya yang telah berubah wujud menjadi kera, kemudian menyuruh ketiga anaknya untuk pergi bertapa sebagai cara penebusan dosa.

Beberapa tahun berlalu, dan doa Dewi Anjani yang sedang menjalani pertapaan akhirnya terdengar oleh Batara Guru. Batara Guru pun menolong Dewi Anjani dan menjadikannya sebagai istri. Dewi Anjani mengandung dan melahirkan bayi berwujud kera berwarna putih yang diberi nama Hanoman.

Kemenangan Hanoman atas Prabu Maesasura membawa kebahagiaan di kahyangan
Kelahiran Hanoman menggegerkan kerajaan Goa Kiskenda yang dipimpin Prabu Maesasura. Belum lama ini niatnya mempersunting salah satu bidadari kahyangan ditolak oleh para dewa karena wujudnya yang setengah hewan. Namun, ternyata Batara Guru sendiri memiliki putra berwujud kera putih. Sejak itulah kerajaan Goa Kiskenda terus menggempur kahyangan, hingga akhirnya Hanoman muda terlibat dalam pertempuran ini. Di akhir cerita, Hanoman menjadi sosok pahlawan karena berhasil mengalahkan Prabu Maesasura.

Cerita tradisional yang dibungkus dengan penyajian masa kini ternyata sukses menarik khalayak ramai. Satu jam sebelum acara dimulai, ribuan masyarakat dari segala usia telah tampak memadati Tennis Indoor Senayan. Musik rok dan pop yang ditawarkan oleh Hanoman modern ini juga menarik kalangan muda. Antusiasme mereka pun terlihat di dalam teater yang gelap. Selain pemandangan penonton yang penuh memadati kursi, riuh tepuk tangan yang terdengar tiap awal lagu, apalagi saat Piyu sebagai Batara Chandra mulai memainkan gitarnya, juga menjadi pertanda bahwa cerita tradisional seperti Hanoman masih dapat mengguncang dunia pertunjukan masa kini. Pertunjukan yang digelar dua kali pada hari itu sukses menarik masyarakat untuk menontonnya, padahal harga tiket mencapai Rp. 2.000.000,-

Karya-karya tradisional dengan elemen masa kini yang diusung oleh MSP Entertainment diharapkan dapat menjembatani tradisi yang telah ditinggalkan waktu dan budaya modern yang berlari cepat. Dengan iringan music rock dan pop, cerita wayang yang dulunya terkesan kuno dan susah untuk dimengerti telah membaurkan diri kedalam budaya modern yang dapat dimengerti masyarakat luas. Dipadati oleh pengunjung dari berbagai usia, Hanoman - The Musical telah sukses menceritakan salah satu cerita budaya kita yang telah banyak dilupakan oleh banyak orang. Dengan upaya-upaya seperti ini, masyarakat Indonesia akan tumbuh kembali menjadi orang-orang yang mencintai budayanya. Mencintai budaya adalah wujud rasa bangga dan cinta kita terhadap Indonesia. Karena yang menyatukan bangsa adalah budaya. Cinta Budaya, Cinta Indonesia.


Share to Facebook Share to Twitter Share to Google

Artikel Lainnya

Video Lainnya