Pulang kampung ke Aceh, Cut Mini Ramaikan Indonesia Exploride

Posted : 22 Mar 2011

Cut Mini Theo atau yang lebih dikenal dengan nama Cut Mini berburu kuliner Aceh di beberapa rumah makan dan warung kopi di Banda Aceh, belum lama ini, dalam program acara Indonesia Exploride yang didukung oleh Jarum Apresiasi Budaya.

Bersama tim Indonesia Exploride, artis berdarah Aceh kelahiran Jakarta itu sempat mencicipi beberapa masakan khas Aceh di Warung Hasan, di kawasan Lamnyong. Ia juga makan martabak telur di Warung Martabak Ayah di Peunayong, mie Aceh di Warung Mie Razali, dan meneguk kopi hangat di Warung Kopi Solong, Ulee Kareng.

“Saya sangat senang ketika mengetahui jelajah Indonesia Exploride akan tiba di Kota Banda Aceh. Apalagi makanan yang akan saya cicipi makanan Aceh yang tidak pernah saya cicipi di Jakarta seperti ayam tangkap, martabak telur, mie Aceh, dan kopi saring,” katanya kepada Serambi, di sela-sela istirahat syuting di Warung Martabak Ayah, Peunayong, Banda Aceh.

Istri Muhammad Safril Sarwono itu mengakui bahwa lidahnya tidak asing dengan masakan khas Aceh, karena pengagum Cut Nyak Dhien ini sudah terbiasa menikmatinya saat berada di rumah Mamanya yang berdarah Aceh itu di Jakarta.

“Aku itu kalau mau makan masakan Aceh ya ke rumah Mamaku. Karena Mama sering masak masakan Aceh seperti, ikan asam keung, kuah pliek, ikan kayu, asam udang, udang sagee, dan kari kambing. Jadi ketika tadi aku mencicipi beberapa masakan Aceh di Warung Hasan di Lamyoeng, lidahku nggak kaget lagi,” ujarnya.

Kemudian lanjutnya, untuk ayam tangkap, martabak telur, dan mie Aceh memang tidak pernah dia santap. Menurutnya ketiga jenis masakan khas Aceh itu tidak kalah dengan masakan dari daerah lain. “Paling saya suka ayam tangkap, kalau Mamaku belum pernah masak ayam tangkap. Seru dan enak aja, banyak dedaunan yang digoreng, dari dedaunan itu yang saya kenal cuma daun temurui,” katanya sambil tertawa.

Cut Mini mengatakan kepada Serambi, dia bersama enam saudaranya yang lain sudah berniat lama ingin pulang ke kampung orang tuanya di Meulaboh, Aceh Barat, dan Sigli, Kabupaten Pidie.

“Sigli saya belum pernah pulang, tapi ke Meulaboh pernah sekali, kalau nggak salah tahun 1996. Pengennya sih kalau ada waktu libur, kami sekeluarga, tujuh orang pulang ke kampung orang tua kami, Sigli dan Meulaboh,” ujarnya

 

Lihat foto terkait


Share to Facebook Share to Twitter Share to Google

Artikel Lainnya

Video Lainnya