Helateater Salihara 2013

Posted : 30 Aug 2013

Helateater Salihara yang juga didukung oleh Djarum Apresiasi Budaya telah sukses digelar setiap akhir pekan selama Juni-Juli 2013, di Teater Salihara, Jalan Salihara 16, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Helateater adalah hasil evolusi bentuk program teater di Komunitas Salihara. Dari pentas berkala dengan satu kelompok penampil menjadi festival kecil yang menampilkan beberapa kelompok teater. Sebutan “Helateater” adalah gabungan dari dua kata, helat dan teater, dan salah satu konsonan t mengalami peluluhan sehingga menjadi helateater. “Helateater” setidaknya mengandung dua makna. Pertama, mengacu pada helat dan teater yang berarti “perjamuan” atau “pesta” teater. Kedua, mengacu pada kata hela dan teater yang bermakna “menganjur” (motivasi), “menggandeng” (persaudaraan, jalinan kerja sama), “menghirup” (penikmatan dan penghayatan), dan semua itu berlangsung secara “beruntun”.

Helateater Salihara adalah peristiwa teater yang memungkinkan pekerja teater menampilkan hasil kreativitas mereka dalam spirit persaudaraan dan kesejajaran. Di forum ini diharapkan terjadi persentuhan dan dialog kreatif antar peserta, juga peserta dan pemirsa, sehingga memperkaya khazanah artisitik teater kita. Selebihnya adalah pemanjaan sekaligus ajakan untuk masyarakat penonton menikmati dan mengapresiasi pertunjukan teater dengan standar mutu yang baik.

Secara berurutan Helateater Salihara menampilkan enam karya dari grup-grup pilihan sebagai berikut:

The Smell of the Soul, Erika Batdorf (Kanada) kolaborasi dengan Arwinda (Jerman)

Smell of The Soul persembahan Erika Batdrof dalam Helateater Salihara 2013

The Smell of the Soul adalah kabaret tentang kematian dan kekacauan yang dibingkai secara interaktif berselip kelucuan. Menafikan batas antara panggung dan penonton, lakon ini mengajak semua yang hadir terlibat di dalam pentas. Karya kolaborasi ini menjadi sebuah teater musikal sepanjang pentas dengan keasyikan tersendiri bagi penonton dan pelakunya.
 
Warm, Rictus (Prancis)

Warm persembahan Rictus dan Ine Febriyanti dalam Helateater Salihara 2013

Didominasi gerak tubuh, Warm adalah teater-sirkus yang tidak melulu menampilkan akrobat murni di atas panggung, tetapi juga tata cahaya ekstra-terang dan lampu bersuhu tinggi. Gerak elastis para pemain di atas panggung yang mendapat sorot lampu bersuhu tinggi akan memantik bulir keringat. Keringat yang terus mengucur adalah musuh utama dalam akrobat dan Warm menunjukkan betapa musuh tersebut justru menjadi bagian pertunjukan ini.
 
Bila Malam Bertambah Malam, Teater Mandiri (Jakarta, Indonesia)

Bila Malam Bertambah Malam persembahan Teater Mandiri dalam Helateater Salihara 2013

Bila Malam Bertambah Malam bertutur tentang cinta remaja yang bahagia dan cinta tua bangka yang terpendam dengan latar belakang perbedaan kasta di Bali. Ia menampilkan satu renungan bahwa sandiwara yang dijalankan dengan sadar dalam kehidupan sehari-hari itu demi menjaga apa yang diyakini sebagai “harmoni”. Dengan pentas ini Teater Mandiri tidak banyak menampilkan idiom-idiom visual sebagaimana selama ini, tetapi lebih  bertutur dan menampilkan akting di atas panggung yang ditata minimalis.
 
Endgame, Teater Garasi (Yogyakarta, Indonesia)

End Game persembahan Teater Garasi dalam Helateater Salihara 2013

Endgame adalah lakon sebabak dengan empat tokoh. Ia bertutur tentang kisah empat orang dengan keganjilannya masing-masing: Hamm dan Clov, pembantunya, lalu Nag, orang tua Hamm, dan Nell. Masing-masing tokoh memiliki ketidaksempurnaan fisik. Hamm tak bisa berdiri, Clov cacat kaki, tubuh Nag dan Nell tidak bisa tegak. Empat tokoh itu berada di dalam alur rutin yang melelahkan. Mereka saling bergantung, saling berkaitan masalah dan tak mampu keluar dari keadaan absurd tersebut.

Cinta Phaedra, Saturday Acting Club (Yogyakarta, Indonesia)

Cinta Phaedra persembahan Saturday Acting Clum dalam Helateater Salihara 2013

Cinta Phaedra melibatkan enam karakter yang berbeda. Dua karakter utama adalah Phaedra dan Hippolytus. Phaedra adalah ratu. Dia menikah dengan Theseus, tapi ia tidak melihat suaminya sejak malam pernikahannya. Dia memiliki seorang putri, Strophe, dan memiliki anak tiri bernama Hippolytus. Phaedra jatuh cinta dan berhasrat secara seksual kepada Hippolytus tapi Hippolytus tidak mau. Strophe berusaha supaya ibunya melupakan Hippolytus. Phaedra tidak tahu apa yang harus dilakukan. Akhirnya ia bunuh diri.
 
Maut dan Sang Perawan, Teater Satu (Bandar Lampung, Indonesia)

Maut dan Sang Perawan persembahan Teater Satu dalam Helateater Salihara 2013

Maut dan Sang Perawan bercerita tentang kehidupan Paulina, korban penyiksaan dan pemerkosaan aparat militer. Lima belas tahun setelah kudeta itu Paulina masih merasakan trauma berat akibat penyiksaan dan pemerkosaan itu. Saat ia dan suaminya, Gery, tengah berlibur muncullah Miranda, dokter yang bekerja untuk militer dan pernah memperkosanya. Apakah Paulina yang mantan aktivis komunis bisa menyeret Miranda ke pengadilan?


Share to Facebook Share to Twitter Share to Google

Artikel Lainnya

Video Lainnya