Suka Duka Yang Terbayar

Posted : 10 Sep 2014

Sejak pukul 07.00 WIB, Graha Cakrawala Universitas Negeri Malang telah dipenuhi oleh 1000 lebih peserta seleksi Djarum Beasiswa Plus. Dengan tertib dan rapi para peserta memenuhi area registrasi peserta.

Seleksi di kota Malang mencakup peserta dari 6 Institusi pendidikan yakni Universitas Brawijaya, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Negeri Malang, Universitas Merdeka, Politeknik Negeri Malang dan Universitas Ma Chung. Berbagai persiapan mulai dari fisik dan juga mental mereka jalani sebelum hadapi hari yang menentukan ini.

Seperti yang diungkapkan Dera Karina Rusdiana dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya tentang seleksi ini. "Saya sendiri tidak terlalu banyak persiapan dan mungkin karena itu juga hasilnya pun tidak sesuai dengan yang diinginkan. Kesan saya sendiri dari seleksi ini adalah Djarum Foundation begitu total dalam mempersiapkan semuanya. Benar-benar mencari mahasiswa berprestasi dan dikemas dengan penuh kejutan."

Begitu halnya cerita dari Sukma Ayu Natalia dan Adelina Kurnia dari Universitas Brawijaya yang akhirnya harus menghentikan langkah di Tes Potensi Akademik saja. "Acaranya wah banget, dengan peserta 1000 lebih jadi harap-harap cemas bisa lolos tidak ke tahap selanjutnya. Harus berhenti melangkah sih akhirnya tapi kita berdua sudah cukup dapat pengalaman baru. Apalagi rasa lelah setelah tes terbayar dengan kehadiran Yovie and Nuno."

Kehadiran grup musik Yovie and Nuno akhirnya menjadi kejutan manis yang mampu mengobati kegagalan peserta. Tepukan riuh memenuhi ruangan taktala kedua vokalis Yovie and Nuno menyapa para peserta.

Yovie Widianto sang leader dari grup musik ini pun berpesan bagi para peserta untuk terus belajar menjadi generasi yang kreatif. Tetap menjaga persatuan dan tidak mudah terpecah belah, mampu berkarya bagi bangsanya.

"Apapun hasil akhir pengumuman seleksi ini, kalian sudah melakukan yang terbaik. Sudah berusaha menjadi diri kalian sendiri. Salut!", imbuh Dikta, sang vokalis.

Karima Jamal, peserta dari Universitas Brawijaya pun mengungkapkan bahwa ia bisa memaklumi mengapa dirinya gagal. Meski kecewa namun ia menyadari bahwa setiap kompetisi pasti ada yang lanjut ada pula yang gagal. "To be honest sebenarnya saya baru saja tiba dari Jakarta dan langsung mengikuti seleksi ini. Kecewa tidak lolos ke tahap selanjutnya itu pasti tapi akhirnya yakin bahwa seleksi Beswan Djarum ini memang tidak mudah. Suatu kebanggaan bagi mereka yang lolos. Harus tetap semangat karena usahaku tetap terbayar. Terima kasih Djarum Foundation atas kejutan dan pengalaman terbaik ini!"


Share to Facebook Share to Twitter Share to Google

Artikel Lainnya

Video Lainnya