Pentas Pembacaan Dramatik Landung Simatupang

Posted : 01 Aug 2014

Pergelaran “Baca Babad Diponegoro” oleh Landung Simatupang yang didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation telah sukses diadakan di Bakorwil II Magelang, Monumen Sasana Wiratama Yogyakarta, Museum Fatahiilah Jakarta, dan Benteng Fort Rotterdam Makassar.

Bahan bacaan dalam pergelaran kali ini terutama diambil dari Jilid 2 buku Kuasa Ramalan, khususnya Bab XII yang bertajuk “Derita yang Tak Terpikul”, dengan fokus pada penangkapan Pangeran Diponegoro sebelum beliau dibawa ke Semarang, lalu Batavia (Jakarta), kemudian ke pengasingan di Manado, Sulawesi Utara. Sumber lain adalah Babad Diponegoro yang ditulis dalam gagrak (genre) puisi Jawa untuk ditembangkan.

Pergelaran pembacaan oleh Landung Simatupang bertajuk Sang Pangeran dengan bahan bersumber pada buku Kuasa Ramalan karya Peter Carey dan Babad Diponegoro yang merupakan karya tulis otobiografis Pangeran Diponegoro yang beliau gubah tahun 1831-1832 dalam pengasingan di Manado, Sulawesi Utara. Karya ini menampilkan babakan berbeda-beda dari sejarah Perang Jawa dan biografi Sang Pangeran. Pertunjukan ini juga terinspirasi tentang sisi kemanusiaan dimana Pangeran Diponegoro berani berontak melawan Belanda karena melihat rakyat yang menderita.

Semoga kegiatan ini mampu memberikan inspirasi kepada masyarakat terutama generasi muda untuk terus berkarya serta meningkatkan rasa cinta dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. Mencintai budaya adalah wujud rasa bangga dan cinta kita terhadap Indonesia, karena yang menyatukan bangsa adalah budaya. Cinta Budaya, Cinta Indonesia.


Share to Facebook Share to Twitter Share to Google

Artikel Lainnya

Video Lainnya