Menapaki Warisan Budaya di Saung Angklung Udjo

Posted : 07 Oct 2014

Angklung telah menjadi salah satu warisan budaya dunia dan kebanggaan untuk Indonesia. Dilestarikan dengan sangat detail dan penuh pesona di Saung Angklung Udjo yang didirikan pada tahun 1966 oleh Udjo Ngalagena.

Tak hanya menggelar berbagai rangkaian pertunjukan bambu bagi wisatawan, Saung Angklung Udjo berdiri sebagai sanggar seni yang juga membidani proses edukasi, pelestarian seni dan budaya Sunda, serta menjadi ruang publik bagi masyarakat. Tak pernah berhenti memperkenalkan identitas budaya bangsa kita.

Beswan Djarum pun berkesempatan singgah di Saung Angklung Udjo dan belajar lebih dalam tentang filosofi yang tertanam di dalamnya. Bagaimana kita sebagai generasi bangsa harus mengenal dan turut serta menjadi pelaku budaya. Tak acuh dan termakan kemajuan zaman, termasuk mengapresiasi kearifan lokal Tanah Pasundan.

Ahmad Hambali dari Universitas Trunojoyo Madura juga sempat mengungkapkan kebahagiaannya mengikuti pertunjukan bambu di Saung Angklung Udjo. "Benar-benar pengalaman pertama. Mendapat ilmu baru dari sini. Menjadikan kita semakin cinta kepada Bumi Pertiwi Indonesia. Angklungnya pun dapat dibawa pulang!", seru Ahmad.

Selain pertunjukan bambu, Beswan Djarum pun diajak untuk melihat langsung bagaimana proses pembuatan Angklung sekaligus cara untuk menentukan nada yang sesuai. Membuat Beswan Djarum kian terkagum-kagum. "Seru abis acaranya. Menambah ilmu tentang salah satu alat musik. Dan ternyata ilmu fisika juga ada di dalam metode pembuatan angklung yakni metode resonansi", jelas Febrinurandy dari Universitas Bina Nusantara.

Bukan hal yang sulit bagi generasi muda untuk menapaki satu per satu kekayaan bangsa. Kemauan untuk belajar dan melestarikanlah yang perlu terus kita genggam dalam proses mendewasakan Indonesia. Siapa lagi yang akan menjaga jika bukan kita!


Share to Facebook Share to Twitter Share to Google

Artikel Lainnya

Video Lainnya