Mengintip Kiprah Siswa SMA Negeri 1 Kudus di Frankfurt Book Fair 2015

Posted : 16 Oct 2015

Frankfurt Book Fair 2015 sudah dimulai sejak 13 Oktober 2015.  Seperti diketahui, 3 siswa jurusan tata boga SMK Negeri 1 Kudus, yakni Afifah Ramadhani, Billa Prilia Putri, dan Yoga Bayu Sadewa ikut ambil bagian pada ajang tersebut.

Salah satu rangkaian yang diikuti para siswa SMK binaan Djarum Foundation itu adalah Classroom of the Future (COF). Ada beberapa kelas di COF, antara lain maritim, jurnalistik, sound, kuliner, dan lainnya. Seperti yang sudah direncanakan dan susai bidangnya,  Afifah, Billa, dan Yoga mengikuti kelas kuliner atau Cooking Class pada Rabu (10/15/2015) waktu Jerman.

Hari itu mereka mengikuti 3 sesi memasak untuk 3 gelombang yang berbeda. Salah satu gelombang memasak pesertanya dari Sekolah Goethe Gymnasium, Bensheim, kota yang berada di Jerman bagian Barat. 5 dari 27 murid yang datang ikut kelas memasak. Hal pertama yang dilakukan di kelas memasak oleh para siswa SMK N 1 Kudus adalah pengenalan rempah. Para siswa lainnya tampak begitu antusias dan sangat tertarik dengan apa yang dijelaskan tim Indonesia.

Di kelas perdana kuliner “Classroom of the Future” tim Indonesia mengajarkan pembuatan kue lumpur dan asinan Jakarta. “Tidak hanya memperoleh penjelasan tetapi mereka juga mendapat spices experience. Mereka mencium dan bahkan mencicipi,” ujar Vivi Adeliana, Program Associate Djarum Foundation, yang ada di ruangan saat acara berlangsung.

Para siswa tampak takjub dengan  kekayaan rempah indonesia, dengan bentuk, warna, dan aromanya. Mereka mencium aroma serai, cengkeh, daun pandan, dan kemiri saat usai dibakar. Satu persatu mereka juga mencoba merasakan lemon cui yang dikeringkan.

Menurut Vanessa (12 tahun) salah satu pelajar Jerman yang ikut cooking class, dia akan terus teringat dengan lemon cui yang dirasakannya hari itu. “Selain karena aromanya, juga karena rasa asam yang sangat kuat,” ujar Vanessa. Vanessa yang kini duduk di bangku kelas 6 sekolah dasar, menyatakan bahwa dia pernah memasak beras dengan ibunya namun untuk dijadikan nasi. Ini pertama kalinya memasak bubur yang mereka lihat seperti risoto namun banyak sayur di dalamnya.

Sementara itu, Afifah, Billa, dan Yoga terlihat sangat menyatu dan tidak canggung. Mereka mengenalkan rempah, mengajarkan cara memotong bumbu dan sayur, membuat adonan kue lumpur hingga memasaknya. Afifah, Billa, dan Yoga adalah siswa jurusan tata boga SMKN 1 Kudus. Sekolah yang dibina oleh Djarum Foundation ini memang berfokus pada kuliner tradisional Indonesia. Tak heran mengenalkan kuliner Indonesia adalah keahlian mereka. Mereka juga tak juga merasa canggung menggunakan peralatan canggih yang digunakan dalam classroom of the future, karena sudah terbiasa mereka dapatkan di kelas SMKN 1 Kudus.

Usai memasak, hidangan terebut disajikan dalam kelas besar dan tak hanya disantap oleh para peserta murid, namun rupanya aktivitas ini juga menarik banyak pengunjung lain. Mereka turut menikmati bubur manado dan kue lumpur yang dibuat saat sesi cooking class. Saat makanan dibagikan beberapa murid bahkan antre untuk menambah porsi makanan mereka.

Dengan didampingi oleh Chef Astrid Enrika Dita dan Chef Putri Mumpuni, sesi kelas memasak banyak dinanti bahkan oleh pengunjung usia lanjut. Kendati kelas memasak telah berakhir namun pengunjung terus berdatangan dan bertanya, bahkan beberapa di antara mereka meminta resep masakan-masakan Indonesia.

2 sesi kelas memasak berikutnya memiliki peserta lebih banyak yakni 15 dan 10 orang dengan usia rata-rata adalah 17 tahun. Selain memasak, “Classroom of the Future” Frankfurt Book Fair 2015 terdiri dari  beberapa kelas antara lain maritim, jurnalistik, sound, dan lainnya.

Para peserta kelas jurnalistik meliput semua aktivitas di classroom of the future. Lalu mereka mempublikasikan beritanya melalui portal berita, blog, atau video web. Beritanya hari itu juga diunggah dan bekerja sama dengan sejumlah televisi Jerman untuk tayangan video.

Sesi kelas memasak akan ada setiap hari selama Frankfurt Book Fair 2015 berlangsung. Indonesia merupakan negara asia pertama yang berpartisipasi pada cooking class di Classroom of the Future  Frankfurt Book Fair 2015. Dan menjadi negara pertama di dunia dalam sejarah Frankfurt Book Fair digelar yang benar-benar mempersiapkan kelas memasak dengan mengangkat kekayaan kuliner tradisionalnya.

Pada cooking class di classroom of the future FBF 2014, saat Finlandia yang menjadi guest of honor justru diisi oleh menu-menu masakan dari italia (bukan makanan finlandia). Chef yang didatangkan pun adalah chef dari italia.

 



Share to Facebook Share to Twitter Share to Google

Artikel Lainnya

Video Lainnya