Paguyuban Genaro Ngalam Pentaskan Ludruk “Sampek Engtay”

Posted : 22 Feb 2016

Paguyuban Genaro Ngalam didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation sukses mengadakan pagelaran ludruk, seni tradisi yang lekat dengan masyarakat Jawa Timur dengan judul “Tacik Pecinan Kepincut” yang terinspirasi dari legenda asmara “Sampek Engtay”. Pertunjukan diselenggarakan di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, pada tanggal 21 Februari 2016.

Ide cerita, peyutradaraan, pemeranan, serta sarana perlengkapan pementasan dilakukan secara gotong royong oleh para anggota dan pengurus paguyuban Genaro Ngalam, yang juga bekerjasama dengan para pegiat seni professional antara lain Eko DJ, Polo, Tessy, Kadir, Doyok. Turut hadir pula Wakil Gubernur Jakarta yaitu bapak Djarot Saiful Hidayat yang memberikan kata sambutan pada acara tersebut.

Ludruk memiliki peran penting di masa perjuangan perang kemerdekaan. Saat itu ludruk sering dipentaskan di kalangan masyarakat dalam bahasa daerah yang pengucapannya dibalik (contoh, makan menjadi nakam dalam bahasa daerah dibalik, menjadi nangam).  Hal ini selain untuk menghibur, lebih penting lagi adalah untuk menyampaikan pesan-pesan penting di antara para Pejuang sehingga tidak dipahami oleh lawan.  Sehingga dapat kita lihat pentingnya ludruk dalam kancah perjuangan di Jawa Timur. Sampai saat ini pun, ludruk masih sering menjadi sarana sosialisasi menyampaikan pesan-pesan Pemerintah, perusahaan dan lainnya kepada masyarakat.

Paguyuban GENARO NGALAM (GN) sebagai suatu paguyuban nirlaba dan non politik, didirikan tahun 1985 oleh beberapa senior mantan siswa dan mahasiswa yang pernah belajar dan tinggal di kota Malang dan saat ini bermukim di Jakarta. Tujuannya adalah sebagai wadah silaturrahmi dan bertukar informasi dalam guyub dan rukun. GENARO NGALAM artinya ORANG (dari) MALANG, diambil dari bahasa walikan khas yang digunakan antara orang-orang dari kota Malang dan sekitarnya. Saat ini Paguyuban GN telah berganti kepengurusan beberapa kali menuju ke re-generasi sehingga jalannya organisasi tetap aktif dan dinamis sesuai perkembangan jaman.

Semoga kegiatan ini mampu memberikan inspirasi kepada masyarakat terutama generasi muda untuk terus berkarya serta meningkatkan rasa cinta dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. Mencintai budaya adalah wujud rasa bangga dan cinta kita terhadap Indonesia, karena yang menyatukan bangsa adalah budaya. Cinta Budaya, Cinta Indonesia.


Share to Facebook Share to Twitter Share to Google

Artikel Lainnya

Video Lainnya