Pertunjukan Opera Jawa Klasik “Kidung Dandaka”

Posted : 25 Apr 2016

“Kidung Dandaka” berkisah tentang Rama dan Sinta yang harus menjalani pembuangan di hutan selama 13 tahun, semua berawal dari kemenangan Rama dalam sayembara Mantili yang membawanya pada kesengsaraan. Cobaan dan penderitaan terus datang pada Rama sampai ia harus berpisah dengan Sinta.

Cinta Rama dan Sinta menjadi perlambang persatuan sejati, cinta yang bisa melebur dosa-dosa manusia.  Untuk itulah Sinta rela menderita demi kesetiannya pada Rama. Sinta telah berbuat segala-galanya, karena ia percaya dari penderitaannya, suaminya akan mendapat kemuliaan. Ia pun dengan tegar akan terjun ke dalam api yang hendak menguji kesuciannya. Ia tidak ingin memebuktikan kesuciannya karena ia merasa tidak pernah menodai kesucian itu. Ia hanya ingin menunjukkan betapa bakti dan cintanya terhadap satria Ayodya yang dimuliakannya.

“Kidung Dandaka” merupakan kegiatan yang dipromotori oleh Abisatya Saraswati bekerjasama dengan Padneçwara dan didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation. Pertunjukan berlangsung di Gedung Kesenian Jakarta, 22-23 April 2016. “Kidung Dandaka” merupakan karya dari tiga maestro tari Retno Maruti, Sulistyo Tirtokusumo dan Sentot S dengan melibatkan beberapa penari  dan pengrawit dari institute Seni Indonesia (ISI) Solo, Yogyakarta dan Sanggar Padneçwara serta Institut Kesenian Jakarta (IKJ). 

Semoga kegiatan ini mampu memberikan inspirasi kepada masyarakat terutama generasi muda untuk terus berkarya serta meningkatkan rasa cinta dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. Mencintai budaya adalah wujud rasa bangga dan cinta kita terhadap Indonesia, karena yang menyatukan bangsa adalah budaya. Cinta Budaya, Cinta Indonesia.


Share to Facebook Share to Twitter Share to Google

Artikel Lainnya

Video Lainnya