Wayang Orang Bharata Mempersembahkan “Sumantri Ngenger”

Posted : 02 Aug 2016

Wayang Orang Bharata yang didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation sukses mempersembahkan lakon “Sumantri Ngenger”, pada tanggal 30 Juli 2016 di Gedung Wayang Orang Bharata, Jalan Kalilio 15, Senen, Jakarta.

Sejak didirikan pada 5 Juli 1972, Wayang Orang (WO) Bharata telah gigih mempertahankan dan mengembangkan pertunjukan wayang orang. Tekad dan kesungguhan para awak WO Bharata dalam melestarikan kesenian warisan para pendahulunya ini pun telah mendapatkan berbagai bentuk penghargaan dan pengakuan, terbukti dari seringnya kelompok ini mengharumkan nama Ibu Pertiwi di pentas manca negara sebagai duta budaya bangsa. WO Bharata selalu berusaha mengembangkan kesenian adiluhung ini dengan memadukan bentuk-bentuk kesenian modern tanpa menghilangkan akar budaya yang ada.

Pertunjukan kali ini menceritakan tentang Sumantri, putra begawan Suwandagdi  dari Pertapan Jatisrono yang berparas sangat tampan dan mempunyai kesaktian  tiada tara. Sumantri  bermaksud mengabdikan  diri  kepada  Prabu  Harjunasasrabahu  di Kerajaan Maespati namun dengan persyaratan harus bisa memenangkan sayembara  Dewi Citrowati dari Kerajaan Magada. 

Dengan kesaktiannya Sumantri dapat mengalahkan para Raja yang bermaksud meminang Dewi Citrowati dalam sayembara tersebut. Merasa dirinya hebat karena telah mengalahkan para peserta sayembara dan berhasil membawa pulang Dewi Citrowati, Sumantri menantang Prabu Harjunasasrabahu.

Prabu Harjunasasrabahu yang kesaktiannya sangat melebihi Sumantri tentu saja dapat menaklukan Sumantri. Sebagai sanksi atas perbuatannya Sumantri diharuskan memindahkan Taman Sriwedari yang berada di Kahyangan ke kerajaan Maespati. Berkat bantuan adiknya Sukasrana, Taman Sriwedari berhasil di pindahkan ke Taman Kerajaan Maespati.

Sumantri malu mengajak Sukasrana karena tampangnya menakutkan, jadi Sukasrana ditinggal di taman Sriwedari. Ketika Dewi Citrawati melihatnya, dia ketakutan dan segera melapor kepada Raden Arjuna. Kemudian Raden Arjuna menyuruh Sumantri membunuh raksasa tersebut. Sumantri paham bahwa raksasa yang dimaksud oleh Citrawati adalah adiknya. Dengan segera Sumantri mengusir adiknya, tetapi tidak mau pergi. Kemudian Sukasrana dibunuh oleh Sumantri.

Semoga kegiatan ini mampu memberikan inspirasi kepada masyarakat terutama generasi muda untuk terus berkarya serta meningkatkan rasa cinta dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. Mencintai budaya adalah wujud rasa bangga dan cinta kita terhadap Indonesia, karena yang menyatukan bangsa adalah budaya. Cinta Budaya, Cinta Indonesia.


Share to Facebook Share to Twitter Share to Google

Artikel Lainnya

Video Lainnya