7 Tahun Mengenang Seniman Besar Indonesia

Posted : 10 Aug 2016

Natural Indonesia, Teater Baling-Baling, Adiza Production, dan Sanggar Humaniora, serta didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation sukses menyelenggarakan Musikalisasi Puisi Karya WS. Rendra, bertajuk Kesaksian Rendra (7 Tahun Mengenang Seniman Besar Indonesia) yang diadakan di Altar Teater Amphi Taman Ismail Marzuki, Jakarta, pada tanggal 9 Agustus 2016.

“Kesaksian Rendra” (7 Tahun Mengenang Seniman Besar Indonesia), adalah cara mengenang Rendra dalam bentuk pembacaan sajak-sajak karyanya, dengan sentuhan musik tari, dan teater. Melibatkan puluhan seniman, budayawan, aktor, aktris, pejabat, birokrat, dan tokoh masyarakat, yang sebagian adalah murid dan sahabat Rendra, antara lain Butet Kertaredjasa, Jockie Surjoprajogo, Sawung Jabo, Sutardji Calzoum Bachri, Putu Wijaya, Ine Febrianti, Anto Baret, Toto Tewel, Jose Rizal Manua, Nendra WD, Bambang Oeban, dan para seniman lainnya.

WS. Rendra lahir di Solo, 7 November 1935, dan meninggal di Depok, 6 Agustus 2009. Proses kreatifnya dimulai dari kecenderungannya menulis puisi, berlanjut ke seni teater, terus melebarkan perhatiannya kepada masalah sosial, politik, lingkungan hidup, dan kebudayaan. WS. Rendra, sebuah pribadi yang kompleks, penuh kontroversi, bisa dilihat dari sisi mana pun, untuk kepentingan apa pun, pada saat kapan pun. Pada diri Rendra ditemukan sejenis ramuan yang unik: totalitas kesenimanan, karya yang bagus, kontekstual, dan banyak pengagumnya.

Semoga kegiatan ini mampu memberikan inspirasi kepada masyarakat terutama generasi muda untuk terus berkarya serta meningkatkan rasa cinta dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. Mencintai budaya adalah wujud rasa bangga dan cinta kita terhadap Indonesia, karena yang menyatukan bangsa adalah budaya. Cinta Budaya, Cinta Indonesia.


Share to Facebook Share to Twitter Share to Google

Artikel Lainnya

Video Lainnya