Teater Kedai menampilkan lakon berjudul Barabah dan Penagih Hutang

Posted : 09 Oct 2016

Teater Kedai mementaskan dua lakon dalam satu panggung yang sama di Taman Budaya Lampung pada 08 Oktober 2016. Pertunjukan yang didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation ini menjadi bagian dari rangkaian acara Festival Teater Dewan Kesenian Lampung 2016. Pada festival yang berlangsung di Taman Budaya Lampung tersebut Teater Kedai membawakan lakon Barabah karya Motinggo Busye dan Penagih Hutang karya Anton Chekhov. 

Keduanya adalah lakon satire tentang peristiwa-peristiwa yang mungkin saja terjadi di sekitar kita. Sebagai sebuah satire, dua lakon itu sama sekali tak bermaksud memancing tawa penontonnya. Pada saat yang sama, keduanya tak hendak mengajak penonton untuk larut dalam tragedi dan kepedihan.

Barabah adalah naskah drama lawas yang digubah Bustami Djalid alias Motinggo Busye pada 1963. Lakon ini mengisahkan sosok perempuan bernama Barabah yang menikah dengan Banio, lelaki tua dengan pengalaman naik pelaminan sebanyak 12 kali. Kesetiaan Barabah kepada Banio yang sejatinya tak masuk dalam tipe pria ideal adalah cermin betapa cinta berujung cemburu kerap menyuburkan kecurigaan mematikan nalar. Barabah dimainkan oleh Angelina Enny, Anggiyandra, Arief Sufyan, Iwan S. Djong, dan Syakieb Sungkar, dan disutradarai oleh Fitria Sari.

The Boor adalah karya yang ditulis Anton Chekov lebih dari seabad lalu. Di Indonesia, karya ini dikenal dengan judul Penagih Hutang dan Orang-orang Kasar. Kedua terjemahan itu merujuk pada satu karya yang sama, The Boor. Penagih Hutang mengisahkan kesedihan mendalam sosok Nyonya oleh sebab meninggalnya sang suami tujuh bulan silam. Di tengah duka yang berlarut, datang Penagih Hutang menagih hutang mendiang suami Nyonya. Penagih yang jatuh hati dan pengingkaran Nyonya pada rasa ketertarikannya kepada lelaki lain menjadi nadi cerita lakon ini. Lakon ini dibawakan oleh Agit Nugroho, Arief Sufyan, Sita Nursanti, dan disutradarai oleh Putri Ayudya.

Semoga kegiatan ini mampu memberikan inspirasi kepada masyarakat terutama generasi muda untuk terus berkarya serta meningkatkan rasa cinta dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. Mencintai budaya adalah wujud rasa bangga dan cinta kita terhadap Indonesia, karena yang menyatukan bangsa adalah budaya. Cinta Budaya, Cinta Indonesia.


Share to Facebook Share to Twitter Share to Google

Artikel Lainnya

Video Lainnya