Djarum Apresiasi Budaya mempersembahkan "Bazaar Art Jakarta dan CASA 2011"

Posted : 10 Aug 2011

Djarum Apresiasi Budaya mempersembahkan kegiatan Bazaar Art Jakarta dan CASA 2011. Acara yang di selenggarakan pada 3 – 7 Agustus 2011, di The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place, dan dibuka oleh Menteri Perdagangan Republik Indonesia Marie Elka Pangestu ini, merupakan pameran seni rupa dengan misi untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap karya seni rupa, membawanya dan mengkomunikasikannya ke ruang publik yang seluas-luasnya. 

Dalam kegiatan ini, Djarum Apresiasi Budaya ikut andil dengan membuka booth yang berisi berbagai dokumentasi program yang telah didukung serta memamerkan kerajinan batik Kudus. Bahkan, pengrajin batik dari Kudus juga didatangkan untuk memperlihatkan cara membatik dan mengkomunikasikan berbagai pengetahuan mengenai kerajinan batik Kudus.

Djarum Apresiasi Budaya juga mendukung karya Garin Nugroho berupa peluncuran buku 30 tahun Perjalanan Menjelajah Tanpa Batas  dan mempersembahkan sebuah karya instalasinya yang berjudul Sarang kehidupan dan dipamerkan selama kegiatan berlangsung.
Menikmati karya seni rupa berarti menghargai dan mengapresiasi hasil kreatif seseorang. Hal ini bisa dilakukan dengan berbagai cara. Bisa cukup dengan hanya melihat dan memandangnya saja, atau bahkan membeli lalu mengkoleksinya. Apabila kita mengapresiasi karya seni rupa tersebut dengan sepenuh jiwa, maka karya seni rupa akan memberikan energi positif yang akan mampu meningkatkan spiritualitas kesadaran kita. Hal ini tentunya akan memberikan inspirasi kepada kita untuk semakin bersemangat melakukan kerja-kerja kreatif di segala bidang.
 
Karya seni rupa seringkali mampu membidik objek-objek yang kadang di luar dugaan masyarakat umum. Kemampuan untuk mencari angle-angle dari sisi realitas kehidupan yang kadang tidak sempat terfikirkan tiba – tiba diangkat menjadi tema yang akhirnya mempunyai kekuatan untuk membuka perhatian dan kepedulian terhadap objek tersebut. Karya itu membangkitkan kesadaran pencinta seni untuk mengambil makna dari nilai filosofi, makna dan pesan-pesan khusus dari bahasa simbolik dalam karya tersebut.
 
Bazaar Art Jakarta ini juga diselenggarakan sebagai bentuk perayaan terhadap seni Indonesia dan sebagai ajang untuk para pengusaha seni, pencipta seni, penikmat seni ataupun para kolektor seni. Gelaran tahun ketiga ini, Bazaar Art Jakarta menghadirkan lima tema khusus, yaitu tentang China Art Photography, Islamic Art, New Media (non-kanvas), Museum Pacifica (Bali)—karya seni rupa Asia Pasific, dan Charity Auction, yaitu sebuah penggalangan dana untuk film terbaru Hanung Bramantyo tentang tokoh kemerdekaan Indonesia yang kisahnya belum pernah dipublikasikan.
 

Share to Facebook Share to Twitter Share to Google

Artikel Lainnya

Video Lainnya