Indonesian Dance Festival 2016

Posted : 06 Nov 2016

Sebuah festival tari internasional bertajuk Indonesian Dance Festival (IDF) digelar kembali pada 1-5 November 2016 di lima venue yakni Teater Jakarta, Graha Bhakti Budaya, dan Teater Kecil di Taman Ismail Marzuki (TIM) serta di Teater Luwes, Institut Kesenian Jakarta dan Gedung Kesenian Jakarta. Pada 2016 ini, IDF memasuki tahun ke-24 dan diisi dengan berbagai mata acara. Di antaranya, Pre-Opening pada 30 Oktober 2016 di Hutan Sangga Buana Kali Pesanggrahan, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, yang menampilkan pertunjukan tari karya Jefriandi Usman dan teater-tari karya Abdullah Wong. Kemudian pada acara pembukaan festival menampilkan karya Melati Suryodarmo di Teater Jakarta, TIM.

Para penampil lainnya adalah Park Je Chun (Korea Selatan), Antony Hamilton (Australia), Aguibou Bougobali Sanou (Burkina Faso), Filastine (Spanyol-Indonesia), Punkasila & Fitri Setyaningsih  (Indonesia), Fitri Anggraini (Indonesia), Andara Firman Moeis (Indonesia), Ari Ersandi (Indonesia), Rianto (Indonesia), Nihayah (Indonesia), Darlene Litaay (Indonesia) & Tian Rotteveel (Belanda),  dan Jecko Siompo & Animal Pop Family (Indonesia). Secara khusus, pada IDF 2016 juga hadir Program Retrospeksi tentang Hoerijah Adam, seorang tokoh pembaharu tari Minangkabau (1936-1971). Retrospeksi ini diisi dengan film screening tentang karya dan perjalanan hidup Hoerijah Adam.

Selain pertunjukan tari juga digelar workshop penulisan kritik tari dalam perspektif jurnalistik, master class yang diberikan oleh para koreografer dan seniman berpengalaman, diskusi, dan lokakarya untuk para koreografer muda, serta pemberian penghargaan kepada tokoh yang telah memberikan kontribusi besar dalam pengembangan tari di Indonesia.

Seluruh program pada IDF 2016 ini didesain oleh kurator yang terdiri dari Helly Minarti (Indonesia), Tang Fu Kuen (Singapura), dan Seno Joko Suyono (Indonesia). Ketiga kurator dibantu oleh tiga asisten curator, Taufik Darwis, Nia Agustina, dan Agnesia Linda lulusan Workshop Kuratorial Tari yang diselenggarakan oleh IDF pada November 2015.

Tema IDF 2016 adalah Tubuh Sonik. Dengan tema ini, IDF 2016 hendak membicarakan segala kemungkinan perwujudan artistik yang merujuk pada tubuh manusia bersama gelombang suara di berbagai ruang dan dimensi-dimensinya yang saling berinterferensi satu sama lain.

IDF adalah sebuah festival tari yang diselenggarakan untuk mendorong kreativitas seniman tari sekaligus sebagai event tetap agar masyarakat umum dapat menikmati karya-karya tari kontemporer koreografer Indonesia dan dunia terkini. Melalui tari, IDF hendak mengajak masyaraat agar menyelami dan memahami keragaman sehingga dapat lebih memahami diri sendiri bersama orang lain. Hal ini semakin terasa penting dalam situasi di mana penghargaan terhadap keragaman terasa semakin berkurang.

IDF 2016 TUBUH SONIK terselenggara atas dukungan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Badan Ekonomi Kreatif, Kementrian Pariwisata, Bank Mandiri, Bakti Budaya Djarum Foundation, Institut Français dIndonésie, Japan Foundation, Kedutaan Besar Australia, dan lain-lain.

Semoga kegiatan ini mampu memberikan inspirasi kepada masyarakat terutama generasi muda untuk terus berkarya serta meningkatkan rasa cinta dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. Mencintai budaya adalah wujud rasa bangga dan cinta kita terhadap Indonesia, karena yang menyatukan bangsa adalah budaya. Cinta Budaya, Cinta Indonesia.


Share to Facebook Share to Twitter Share to Google

Artikel Lainnya

Video Lainnya