“MANUSIA ISTANA” Pembacaan Puisi Teatrikal oleh Pekerja Seni Kenamaan Indonesia

Posted : 28 Jan 2017

Bakti Budaya Djarum Foundation bekerja sama dengan OZ Production dan Kasni Production mempersembahkan sebuah pertunjukan teatrikal puisi berjudul Manusia Istana. Pertunjukan ini menampilkan karya-karya dalam antologi buku puisi Manusia Istana, karya Radhar Panca Dahana dan dipentaskan pada tanggal 28 Januari 2017 di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki.

“Radhar Panca Dahana dikenal sebagai seorang budayawan yang memiliki semangat untuk berkarya dan memiliki rasa cinta terhadap bangsa Indonesia. Kecintaannya disampaikan melalui karya-karya puisi yang sudah banyak dikenal oleh para pecinta sastra. Radhar yang hadir bersama para pekerja seni dan dua kelompok musik ternama di Indonesia, tentunya dapat mengajak masyarakat Indonesia lebih tertarik dan mencintai dunia teater ataupun seni pertunjukan,” ujar Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation.

Pementasan yang diproduksi oleh Teater Kosong ini menampilkan beberapa pekerja seni kenamaan Indonesia terbaik, di antaranya adalah Olivia Zalianty, yang juga merangkap sebagai produser, Cornelia Agatha, Marcella Zalianty, Maudy Koesnaedi, Dinda Kanya Dewi, dan Prisia Nasution. Tak hanya dibacakan, beberapa puisi juga diekspresikan dalam bentuk lagu oleh dua kelompok musik terkemuka Indonesia, yaitu Slank dan Toni Q Rastafara.

“Pembacaan puisi dramatik ini adalah sebuah genre baru pertunjukan yang dimulai di Indonesia oleh Saya dan Teater Kosong lebih dari 30 tahun yang lalu. Pada saat itu, saya memanggungkan kumpulan puisi pertama saya, Simfoni Duapuluh, tahun 1985 yang terinspirasi oleh video  teatrikal dari album Bad, milik Michael Jackson. Dari situlah, setiap menerbitkan kumpulan puisi, juga kumpulan cerpen, saya menampilkan versi teatrikalnya di atas panggung,” tutur Radhar.

Dalam pertunjukannya kali ini, seniman wanita yang pastinya sudah tidak diragukan lagi kemampuannya dalam seni peran, membacakan masing-masing dua buah puisi dengan gaya, karakter, hingga bentuk aktingnya sendiri-sendiri. Puisi yang dibawakan disertai tata artistik dengan obyek suara dan cahaya yang menciptakan background dan suasana kehidupan dalam puisi tersebut. Puisi dibacakan secara perorangan maupun kolektif, menggunakan teknologi modern, video streaming dan video mapping untuk menghadirkan suasana dan latar yang hidup.

Semoga kegiatan ini mampu memberikan inspirasi kepada masyarakat terutama generasi muda untuk terus berkarya serta meningkatkan rasa cinta dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. Mencintai budaya adalah wujud rasa bangga dan cinta kita terhadap Indonesia, karena yang menyatukan bangsa adalah budaya. Cinta Budaya, Cinta Indonesia.


Share to Facebook Share to Twitter Share to Google

Artikel Lainnya

Video Lainnya