Anugerah Pewarta Foto Indonesia 2016 Tampilkan Karya-Karya Terbaik

Posted : 19 Apr 2016

Pewarta Foto Indonesia (PFI) kembali memberikan penghargaan bagi foto-foto terbaik Indonesia dalam acara tahunan bergengsi Anugerah Pewarta Foto Indonesia (APFI) 2016 yang digelar pada tanggal 19 April 2016 di Gedung Merdeka, Bandung.

Penghargaan ini diikuti oleh sekitar 3500  foto dari 400 pewarta foto dan pewarta   foto warga dari seluruh Indonesia yang dinilai oleh dewan juri yang diketuai oleh Oscar Motulloh. Dari seluruh karya foto yang masuk, terpilih delapan foto jurnalistik terbaik dari delapan kategori, serta dua penghargaan khusus yakni foto jurnalistik best of the best Photo of the Year 2016 dan Life Time Achievement.

“Penghargaan bagi foto-foto jurnalistik terbaik ini digelar Pewarta Foto Indonesia untuk keenam kalinya  sejak tahun 2009. Merupakan sebuah kehormatan bagi kami PFI Bandung, yang baru mendeklarasikan diri pada tahun 2015 lalu ketika ditunjuk menjadi panitia dan menjadi bagian sejarah PFI. Dalam acara event bergengsi ini, tentu kami panitia APFI mendapatkan banyak sekali pelajaran dan masukan dari berbagai pihak yang kami terima untuk kelancara penyelenggaraan acara ini,” ujar Ketua Panitia APFI 2016 Fauzan Abdul Syukur dalam kata sambutannya.

Untuk tahun ini, APFI memberikan penghargaan bagi delapan foto terbaik dari delapan kategori, yakni General News, Daily Life, Environment and Nature, Sport, Spot News, People in News, Photo Essay, Art and Entertainment, dan Citizen Journalism. Dua penghargaan khusus, yakni Photo of the Year dan Life Time Achievement yang diberikan kepada foto jurnalistik terbaik dan individu yang dinilai memiliki kontribusi besar dalam memajukan peran foto jurnalistik di Indonesia khususnya dan di dunia umumnya.

“Selain penghargaan kepada pewarta foto, PFI juga memberikan penghargaan bagi foto Pewarta Warga terbaik, yang kami harap akan meningkatkan minat masyarakat untuk aktif mewartakan apa yang terlihat langsung dengan mata melalui bidikan kamera,” tambah Fauzan Abdul Syukur.

Ketua Pewarta Foto Indonesia Lucky Pransiska dalam pesannya sebagai pegiat pers di Indonesia khususnya foto jurnalistik menilai, “Foto jurnalistik adalah pesan yang tak boleh sepi makna. Berani lantang bersuara atas kepentingan pembaca, bukan pula pelengkap halaman berita. Foto jurnalistik harus bebas dari intervensi dan kepentingan di ruang mana pun berada. Foto jurnalistik akan mati tak berbunyi ketika telah dirampas marwahnya. Dibungkam dan dipaksa tak bersuara. Diharapkan dengan hadirnya Anugerah Pewarta Foto Indonesia, tugas mendokumentasi perjalanan bangsa yang bersifat monumental ini dapat dilakukan secara jujur. Ucapan terima kasih sebesar-besarnya saya sampaikan kepada rekan-rekan pewarta foto di seluruh Indonesia serta citizen journalist yang telah berjuang dan jujur mengabadikan suara hati masyarakat melalui visual menarik dan penuh makna.”

Komposisi Dewan Juri APFI 2016 ini terdiri dari segenap lapis generasi pewarta foto di Indonesia, antara lain: Enny Nuraheni  (mantan Chief Editor Photo Reuters Jakarta), Ed Wray (mantan Chief Editor Associated Press Jakarta), Hariyanto (Kepala Divisi Foto dan Artistik Media Indonesia), Agus Susanto (wakil redaktur foto Harian Kompas), Bay Ismoyo (fotografer senior Agence France Photo Jakarta), Mast Irham (Chief Editor Photo EPA Jakarta) dan Oscar Motuloh (kurator GFJA) telah mengkurasi sebanyak 3500 foto dengan pertimbangan konsep, materi, mutu, kualitas, dan estetika.

Tahun ini penghargaan terbaik Photo of the Year diraih oleh Abriansyah Liberto dari Tribun Sumsel dengan visual puing kebakaran hutan di kawasan Desa Garonggong, Pedamaran Timur, Ogan Komering Ilir. Sebelumnya imaji itu menjadi foto epilog dalam pameran foto Pewarta Foto Indonesia Republik Asap Incorporated yang diadakan di Bentara Budaya Jakarta pada penghujung tahun 2015. Dan penerima penghargaan Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2016, imaji karya Abriansyah yang terhamparkan pada kita adalah sebentuk penggalan atmosfir yang mampu memedihkan mata saat kita menatapnya, yang mampu mengiris hati setelah mata menganalisnya untuk kita. Seperti mimik kesedihan Jokowi yang mengenakan helm kerja sekenanya. Foto itu terpilih menjadi yang terbaik,” ujar Oscar Motulloh sebagai ketua Dewan Juri APFI 2016.

PFI juga memberikan penghargaan sepanjang masa kepada pewarta foto senior Alm. Zaenal Effendi yang karya-karyanya fenomenal dan kerap mendapatkan penghargaan tingkat nasional dan internasional.

Selain pemberian penghargaan bagi foto-foto terbaik dan penghargaan khusus, PFI juga meluncurkan buku APFI 2016 berisi karya-karya foto yang terpilih hari ini. Peluncuran buku ini ditandai dengan acara penandatanganan buku oleh Menteri Komunikasi dan Informasi, Rudiantara, Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, Walikota Bandung, Ridwan Kamil, dan Ketua PFI, Lucky Pransiska.

Berikut daftar lengkap para pemenang APFI 2016:

General News                                    :

 

  • Penertiban Kampung Pulo karya Imanuel Antonius/ Media Indonesia (Juara 1 )
  • Berebut Uang karya Muhammad Ayudha/Harian JogjoSemar (Juara2)
  • Stranded Rohingya karya Roni Bintang/Reuters (Juara 3)

 

Daily Life                                              :

 

  • Patuh Lalulintas karya Jefri Tarigan/Anadolu Agency (Juara 1)
  • Abadikan Gambar karya Yusuf Wahil/Harian Fajar (Juara 2)
  • Demi Cita-cita karya  Fachny Abdillah/Tribun Makassar

 

Environment and Nature                    :  

 

  • Shalat Adha Berkabut Asap karya Alhadi Farid/Palembang Ekspress (Juara 1)
  • Kulit Harimau Ilegal karya Hotli Simanjuntak/EPA (Juara 2)
  • Gendong Monyet dan Anak karya Mushaful Imam/Sindo Palembang (Juara 3)

 

Sport                                                     :  

 

  • Semangat Pantang Menyerah karya Jessica Margaretha/Top Skor (Juara 1)
  • Pemain Bola Disawer karya Mohammad Iqbal/Antara Foto (Juara 2)
  • Lompat Galah karya Wahyu Putro A./Antara Foto (Juara 3)

 

Spot News                                          :   

 

  • Gagal Resepsi karya Tahta Aidilia/Republika (Juara 1)
  • Terbakar Hidup-hidup karya Faizal Fanani/Liputan6.com (Juara 2)
  • Military Plane Crash karya Roni Bintang/Reuters (Juara 3)

 

People in News                                 :  

 

  • Tinjau Titik Api karya Abriansyah Liberto/Tribun Sumsel (Juara1)
  • Streching Bu Menteri karya Argianto DA Nugroho/ Tribun Batam (Juara 2)
  • The Fish Catcher karya Yusuf Ahmad/Reuters (Juara 3)

 

Photo Essay                                       :  

 

  • Hercules Tua Jatuh di Jamin Ginting karya Dedi Sinuhaji/Tribun Medan (Juara 1)
  • Desa Yang Ditinggal karya Binsar Bakkara/AP (Juara 2)
  • Mereka Yang Menerjang Angin karya Ramdani/Media Indonesia (Juara 3)

 

Art and Entertainment                     :

 

  • Tau-tau Makassar karya Yusuf Ahmad/Reuters (Juara 1)
  • Nomophobia karya Seto Wardhana/ The Jakarta Post (Juara 2)
  • Melepas Baju karya Abdulah Azzam/Bisnis Indonesia (Juara 3)

 

Citizen Journalism                            :  

 

  • Hope karya Akbar Jaya (Juara 1)
  • Nasib Joki Cilik karya Gede Sudika Pratama (Juara 2)
  • Ad Nasir Children karya Muh. Yusri (Juara 3)

Organisasi Pewarta Foto Indonesia (PFI) berdiri pada 1998 sebagai sebuah tindak lanjut kebebasan pers yang lahir tatkala euforia reformasi 1998 di Indonesia—suatu periode dramatis yang dimulai sejak 1997 dan menemukan momentum sejarahnya pada bulan Mei 1998 ketika kekuasaan rezim Orde Baru berakhir. Penghapusan kewajiban mendapatkan Surat Izin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP) dan adanya jaminan kebebasan pers oleh Undang-undang Pokok Kebebasan Pers mendorong munculnya penerbitan media-media baru, cetak, dan elektronik. Booming usaha penerbitan pers tersebut diikuti dengan meningkatnya jumlah pewarta foto.

PFI adalah organisasi nirlaba yang bertujuan memajukan dan melindungi kepentingan pewarta foto sebagai profesi yang terhormat, berdedikasi, dan memikul peran sejarah dalam membuat dan menyiarkan berita foto dan tulisan bagi kepentingan masyarakat umum.


Share to Facebook Share to Twitter Share to Google

Artikel Lainnya

Video Lainnya