Atlet Junior PB Djarum Berprestasi Diguyur Bonus - Kompas.com


Posted : 27 Nov 2018

JAKARTA, Kompas.com - Beberapa atlet junior PB Djarum mendapat penghargaan atas prestasi yang mereka torehkan pada kejuaraan dunia BWF World Junior Championships 2018 di Toronto, Kanada, pertengahan bulan ini.

Para atlet PB Djarum yang turun atas nama negara memberikan satu medali emas, satu perak dna dua perunggu. Emas dan perak diraih di nomor ganda campuran setelah pasangan Leo Rolly Carnando/Indah Cahya Sari  mengalahkan runner up tahun lalu, Rehan Naufal Kusharjanto/Siti Fadia Silva Ramadhanti.

Sementara dua medali perunggu didapat di nomor ganda putri melalui Siti Fadia Silva Ramadhanti/Agatha Imanuella dan Ribka Sugiarto/Febriana Dwipuji. Total bonus yang diberikan Djarum Foundation buat ketujuh pemain mencapai Rp 180 juta dengan rincian Leo/Indah mendapatkan masing-masing Rp 40 juta dan voucher dari Blibli.com dan Tiket.com senilai Rp 10 juta.  

Rehan Naufal/Siti Fadia Silva Ramadhanti mendapatkan masing-masing Rp 20 juta dan voucher Blibli.com dan Tiket.com senilai Rp 5 juta.  Sementara peraih perunggu mendapatkan 1 buah televisi LED Polytron 50 inch dan voucher senilai Rp2.5 juta.

Bonus juga diberikan kepada  skuad pelatih Pelatnas PBSi terdiri dari Nova Widianto, Amon Santoso dan Anggun Nugroho  yang mendapatkan voucher senilai Rp. 2.5 juta dari Blibli.conm dan Tiket.com.

Menurut Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin penghargaan diberikan karena para atlet yang dikirim mampu mempertahankan prestasi seperti apa yang dicapai tahun lalu dengan perolehan medali emas dan perak. "Setidaknya ini sudah menunjukkan pembinaan di sektor ganda campuran sudah berhasail dengan prestasi yang diperlihatkan. Mudah-mudahan penghargaan dan prestasi ini dapat memotivasi sektor lainnya untuk mencapai prestasi serupa. Terutama di tunggal putera," kata Yoppy.

Menurut pelatih Rudy Haditono, para pemain sudah menunjukkan keberhasilan dari persiapan yang dilakukan menjelang berangkat ke Kanada. "Para pemain kita mampu mengimbangi teknik mau pun mental bertanding pada pemain China, Jepang atau pun Korea. Kelemahan kitab hanya pada daya tahan apabila harus melakukan pertandingan panjang atau marathon."

Source

Share to Facebook Share to Twitter Share to Google

Artikel Lainnya