Penanaman trembesi selaras visi Sidoarjo antisipasi pemanasan global - Antaranews.com


Posted : 06 Dec 2018

Sidoarjo, Jatim (ANTARA News) – Bupati Sidoarjo H Saiful Ilah menegaskan program penanaman pohon trembesi selaras dengan visi-misi pemerintah kabupaten itu dalam upaya mengantisipasi terjadinya pemanasan global.

“Menanam tumbuhan adalah salah satu gerakan penghijauan untuk mengatasi kekeringan lahan serta menjaga lingkungan,” katanya di Alun-alun Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, pada penanaman sebanyak 8.400 pohon trembesi di ruas tol Trans-Jawa, Rabu.

Program itu merupakan kerjasama Program Djarum Trees for Life (DTFL), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Pemkab Sidoarjo, PT Jasa Marga Surabaya – Mojokerto dan PT Transmarga Gempol – Pasuruan.

Pada kegiatan yang dihadiri Kepala Balai Kosertasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur KLHK, Dr Nandang Prihadi, M.Sc, Vice President Djarum Foundation FX Supanji, Dirut PT Jasamarga Surabaya – Mojokerto Budi Pramono, Dirut PT Transmarga Gempol – Pasuruan Rahardjo itu, ruas yang ditanami ribuan pohon trembesi (Albizia Saman) atau dikenal juga dengan nama “Samanea saman” itu, meliputi ruas Jalan Tol Surabaya – Mojokerto dan ruas Gempol – Pasuruan.

Menurut Bupati Sidjoarjo, dampak pemanasan global jelas sudah dapat dirasakan, seperti kekeringan lahan, bencana banjir dan longsor, yang kesemuanya itu membutuhkan kerja dan sinergi bersama guna mengatasinya.

Karena itu, Pemkab Sidoarjo merasa terbantu dengan gerakan penanaman pohon trembesi yang digagas DTFL, termasuk pemerliharaan tanaman hingga tiga tahun ke depan setelah penanaman.

“Oh ternyata pemeliharaan dari DTFL bukan tiga bulan, tapi tiga tahun, sehingga kita tinggal meneruskannya saja setelah itu,” kata Saiful Ilah.

Vice President Djarum Foundation FX Supanji, usai prosesi penanaman trembesi menegaskan bahwa DTFL berkomitmen untuk melakukan perawatan terhadap 8.400 pohon trembesi selama tiga tahun, yakni waktu yang diperlukan agar batang trembesi dirasa cukup besar.

Perawatan yang dilakukan meliputi penyiraman, pemupukan, pemangkasan sampai penggantian bibit baru jika ada pohon yang rusak atau mati.

Kepala BKSDA Jatim-KLHK Nandang Prihadi menyambut baik program dari DTFL itu.

Ia mengatakan menurut ukuran KLHK, program penghijauan dengan penanaman trembesi yang konsisten dilakukan Djarum Foundation ini menjadi teladan yang baik bagi perbaikan kualitas lingkungan kehidupan bagi Sumber Daya Manusia (SDM).

“Program seperti penanaman trembesi ini perlu dukungan dari masyarakat dan swasta karena pemerintah tidak dapat bekerja sendiri,” katanya.

Pihaknya sangat mendukung program penanaman pohon trembesi yang sudah mencapai ruas tol Trans-Jawa karena kegiatan ini termasuk dalam langkah pemulihan ekosistem.

“Melalui kegiatan nyata, secara tidak langsung kita juga telah ikut membantu program pemerintah tentang reboisasi dan program lingkungan,” katanya.

Ia mengatakan lingkungan hidup dikatakan berkualitas baik jika berpengaruh positif atau menunjang kepentingan hidup makhluk hidup pada umumnya dan manusia pada khususnya.

“Seperti halnya menyangkut kenyamanan, keindahan, keserasian yang bersangkutan dengan persepsi manusia atas lingkungan hidupnya,” katanya.

Nandang Prihadi mengapresiasi penanaman pohon dengan julukan “Ki Hujan” tersebut karena dapat menyerap polusi udara yang dihasilkan dari pembuangan gas kendaraan bermotor.

Dengan adanya trembesi, kata dia, paling tidak akan mengurangi gas-gas CO2 tersebut. Sebaliknya, jika aktivitas penghijauan tidak dilakukan, pemanasan global akan semakin meningkat dan mengakibatkan perubahan iklum yang nantinya memperparah kualitas lingkungan makhluk hidup.

Ia berharap kegiatan itu juga menumbuhkan partisipasi aktif dan tanggung jawab masyarakat, memberikan wawasan masyarakat terhadap pengelolaan lingungan yang sehat serta menambah kesadaran masyarakat untuk terus menerapkan program penghijauan ini.

FX Supanji menambahkan selain trembesi, Djarum Foundatin juga akan menanam jenis pohon berbunga dan pohon berbuah seperti 650 bibit tabebuya, 200 bibit kepoh dan masing-masing 100 bibit flamboyant, maja, tanjung, eucalyptus, bunga kupu-kupu, ketapang dan salam.

Pohon-pohon terbesu akan ditanam pada beberapa ruas “interchange”, “rest area” dan kantor pengelola.

Dalam rangkaian kegiatan itu, juga dilakukan dialog “Darling” (sadar lingkungan) yang menghadirkan generasi milenial di Sidoarjo yang terdiri atas pelajar dan mahasiswa dengan narasumber artis muda, Tasya Kamila.

Source

Share to Facebook Share to Twitter Share to Google

Artikel Lainnya