Pertama di Indonesia, SMK NU Maarif Kudus Miliki Welding Shop Kelas Dunia - jateng.sindonews.com


Posted : 23 Jan 2019

KUDUS - SMK NU Maarif Kabupaten Kudus memiliki fasilitas praktik istimewa. Kendati berlokasi di kota kecil di Jawa Tengah, SMK NU Maarif kini dilengkapi bengkel las (welding shop) berkelas dunia. 

Di welding shop ini para siswa tak hanya belajar teknik pengelasan 3G, tapi juga sudah merambah ke 6G. Di dunia, teknik pengelasan pipa 6G inilah yang saat ini banyak dibutuhkan, termasuk guna memenuhi kebutuhan sejumlah proyek infrastruktur besar di Indonesia. 

Harga sarana praktik ini pun tak murah karena mencapai sekitar Rp15 miliar. Total ada 30 mesin las yang bisa digunakan untuk tiga jenis bahan, yakni gas tungsten arc welding(GTAW), gas metal arc welding (GMAW), dan shielded metal arc welding (SMAW). Jika lulus sekolah, para siswa juga akan mendapatkan sertifikat pengelasan nasional dan internasional, yakni dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi Indonesia (BNSP) dan Nippon Kaiji Kyokai (Class NK) dari Jepang.

Fasilitas sarana praktik yang baru dimiliki satu-satunya SMK di Indonesia ini merupakan kontribusi dari Djarum Foundation bersama Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC). Peresmian Welding Shop dan Automation Engineering Lab dilakukan oleh Bupati Kudus HM Tamzil di kompleks SMK NU Maarif di Jalan Jepara Prambatan Lor, Kudus, Selasa (22/1/2019). 

Acara peresmian juga dihadiri oleh President Director PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia, Kazuhisa Miyagawa, Director PT OTC Daihen Indonesia, Seiji Ichikawa, serta Managing Director PT Omron Electronics Don Teng.

Tamzil mengucapkan terima kasihnya atas dukungan besar dari Djarum Foundation dan SMBC dalam pendidikan di Kudus yang dilakukan secara berkelanjutan. Penyiapan sumber daya manusia (SDM) yang cerdas dan terampil melalui pendidikan, tandas Tamzil, sangat penting. Namun untuk memenuhi kebutuhan pasar dan kesiapan SDM tersebut, dibutuhkan sinergitas. Dengan demikian, ikhtiar positif Djarum dan SMBC ini dinilai tepat dalam rangka menjembatani kebutuhan pasar.

"Peningkatan mutu sekolah adalah menjadi keharusan. Saya berharap melalui program ini akan terciptanya tenaga terampil untuk kebutuhan bangsa Indonesia," kata Tamzil.

Indonesia Country Representative pada Asia Welding Federation (AWF) M Moenir mengatakan, pendirian welding shop di SMK NU Maarif ini tepat karena bisa membantu menjawab kebutuhan industri saat ini. Sebab nantinya dari tempat ini akan lahir tenaga ahli pengelasan yang andal dan bersertifikat internasional. 

Dia mengungkapkan, saat ini ada sekitar 500.000 tenaga pengelasan di Indonesia. Namun dari jumlah itu, baru 10% yang mengantongi sertifikat internasional. Di Jepang, kebutuhan welder juga mencapai sekitar 33.000 per tahun. 

"Dengan laju pertumbuhan proyek infrastruktur yang masif di Indonesia saat ini, setidaknya dibutuhkan 50.000 tenaga ahli pengelasan," kata Moenir yang juga pimpinan Kampuh Welding, lembaga pelatihan yang diajak bekerja dana dengan Djarum Foundation.

Program Director Bakti Pendidikan Djarum Foundation Primadi Serad mengatakan, kolaborasi antara Djarum dan Kampuh Welding ini menjadi bukti bahwa dunia industri bisa turut berkontribusi positif pada peningkatan kualitas pendidikan. 

"Kita berharap nanti banyak lahir tenaga ahli pengelasan sebagai bagian membangun fondasi infrastruktur yang kuat bagi Indonesia," katanya.

Untuk menciptakan lulusan SMK yang bernilai jual tinggi di pasar dunia, sejak 2011 Djarum Foundation telah bekerja sama dengan 16 SMK di Kudus. Selain teknik welding, beberapa jurusan yang dikembangkan adalah animasi, pelayaran, fashion, dan spa. 

"Kolaborasi ini penting. Until you kami mengajak perusahaan lain bisa melakukan langkah serupa untuk membantu menciptakan lulusan SMK yang terampil dan berdaya saing," ujarnya.

 

Source. https://jateng.sindonews.com/read/963/1/pertama-di-indonesia-smk-nu-maarif-kudus-miliki-welding-shop-kelas-dunia-1548158500

Share to Facebook Share to Twitter Share to Google

Artikel Lainnya