7 Fakta SMK Raden Umar Said Kudus yang Terapkan Konsep Merdeka Belajar - idntimes.com


Posted : 25 Feb 2020

Saat ini baik Indonesia maupun global tengah menghadapi tantangan revolusi industri 4.0. Perubahan yang terjadi begitu cepat membuat kemampuan dan keterampilan manusia perlahan mulai digantikan oleh teknologi. Hal ini didukung dengan adanya Internet of Things, Big Data, dan Virtual Reality yang membuat telah menjadi warna yang mempercepat laju teknologi. 

Kekhawatiran banyaknya pekerjaan yang nantinya akan tergantikan kemutakhiran teknologi , perlahan menjadi ancaman dan situasi kompleks yang pada akhirnya menuntut sebuah perubahan besar. Salah satunya adalah perubahan di bidang pendidikan.

Dalam menghadapi tantangan zaman, ada satu pertanyaan yang harus dijawab dan dicari solusinya bersama, “kompetensi apa yang harus dimiliki pembelajar (baik guru, siswa, maupun komunitas pendukung sekolah dan pendidikan) agar mampu bersaing di era revolusi Industri 4.0?” SMK Raden Umar Said yang terletak di Kudus, Jawa Tengah ini punya jawaban dari pertanyaan tersebut. Simak ulasannya berikut ini.

 

1. Butuh empat kompetensi untuk bersaing di abad 21 dan revolusi industri 4.0

7 Fakta SMK Raden Umar Said Kudus yang Terapkan Konsep Merdeka Belajar

Dikutip dari World Economic Forum, tercatat 4 kompetensi dasar yang dibutuhkan untuk profil pembelajar dan lulusan generasi sekolah yang diharapkan mampu bersaing di era pembelajaran abad 21 dan revolusi industri 4.0. Keempat kompetensi tersebut dikenal dengan 4C, yaitu mencakup kompetensi dalam hal Critical Thinking, Creativity, Communication, dan Collaboration.

Dengan meningkatkan 4C, Revolusi Industri 4.0 tidak akan disikapi sebagai sebuah tantangan yang berat, namun justru menjadi peluang baru. Sudah seharusnya kompetensi 4C tersebut menjadi bagian dari proses dan pengalaman pembelajaran di sekolah sebagai langkah praktis dalam bersiap menghadapi Revolusi Industri 4.0.

 

2. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim menyatakan bahwa 4C juga harus didukung dengan inovasi

7 Fakta SMK Raden Umar Said Kudus yang Terapkan Konsep Merdeka Belajar

Pada Hari Guru Nasional 2019, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim menyatakan bahwa menyatakan bahwa 4C adalah learning skill, yang harus diiringi dengan kemampuan berinovasi dalam pidatonya. Sementara, hal penting tersebut hanya bisa diperoleh jika pembelajaran dilakukan dalam suasana kreatif. Nadiem juga menambahkan bahwa suasana kreatif secara otomatis akan mendorong proses inovasi, dan hal tersebut akan diperoleh jika suasana pembelajaran berjalan secara merdeka (merdeka belajar).

Dari pidato tersebut, maka diperlukan adanya perubahan metode pada sistem pendidikan Indonesia saat ini. Metode pembelajaran kini seharusnya penuh dengan kreativitas, kolaborasi, komunikasi, dan berpikir kritis serta melakukan inovasi. Dengan konsep ini, seharusnya mendorong guru dan siswa, untuk bebas dalam memerdekakan pola pikir dan tindakan secara positif dan lapang, sesuai dengan panduan yang ada secara bertanggung jawab.

 

3. SMK Raden Umar Said, Kudus terapkan konsep pembelajaran “Merdeka Belajar”

7 Fakta SMK Raden Umar Said Kudus yang Terapkan Konsep Merdeka Belajar

SMK Raden Umar Said, Kudus merupakan salah satu sekolah yang menerapkan konsep dan sistem pendidikan “Merdeka Belajar”. SMK binaan Djarum Foundation ini sudah memerdekakan siswa, guru, dan komunitas pendukungnya dalam merancang kurikulum pembelajaran secara mandiri sesuai dengan kebutuhan dari dunia industri.

"Siswa di SMK ini bebas menentukan pelajaran apa yang ingin diambil dan dipelajari sesuai dengan passion dan minat yang dimiliki. Contohnya, jika seorang siswa jurusan animasi memiliki passion pada proses 3D Modeling, maka siswa ini akan merancang target kurikulum belajar yang berfokus pada proses 3D Modeling. Konsep belajar ini akan mempermudah siswa dalam meningkatkan kreatifitas, karena siswa tidak terbelenggu dengan sekat pembatas yang kaku dalam pembelajaran meskipun hal ini masih dilakukan dengan arahan atau pendampingan gurunya," ujar Program Associate Djarum Foundation, Galuh Paskamagma.

 

4. Pelajar tetap didorong untuk mencari minat yang ingin ditekuninya

7 Fakta SMK Raden Umar Said Kudus yang Terapkan Konsep Merdeka Belajar

Galuh mengungkapkan bahwa “Merdeka Belajar” yang diterapkan di SMK Raden Umar Said, Kudus diberlakukan pada tahun kedua atau semester tiga dan empat. Di tahun pertama, siswa dibekali pengetahuan umum mengenai animasi. Di sini mereka diberikan kesempatan untuk mencari minat yang ingin ditekuni selanjutnya. Satu tahun berikutnya, mereka akan menekuni bidang tersebut dengan menggunakan kurikulum yang disusun sendiri berdasarkan sasaran yang ingin dicapainya melalui pembelajaran berbasis proyek, atau Project-Based Learning (PBL).

Kemudian siswa diwajibkan menjalani proses magang di dunia industri, minimal selama enam bulan. Hal tersebut merupakan bentuk praktek dan aplikasi atas ilmu yang telah didapat sebelumnya. Proses magang ini berguna untuk memperbanyak pengalaman dari dunia kerja dan kebutuhan industri sesungguhnya, yang juga akan menambah portofolio mereka. 

 

5. Tidak hanya pada sistem pendidikan, “Merdeka Belajar” juga diimplementasikan dalam infrastruktur

7 Fakta SMK Raden Umar Said Kudus yang Terapkan Konsep Merdeka Belajar

SMK Raden Umar Said, Kudus tidak hanya memerdekakan siswanya melalui proses dan konsep kurikulum, namun kemerdekaan belajar juga diberikan dalam bentuk kelengkapan infrastruktur, serta sarana dan prasarana yang diperlukan dalam pembelajaran. 

Infrastruktur yang dikembangkan dalam proses pembelajaran berguna untuk memfasilitasi pengembangan karakter student centered dan active learning. Kedua hal ini dianggap mampu membawa siswa sebagai fokus utama pembelajaran, di mana guru tidak lagi menjadi satu-satunya pusat pengetahuan dan perhatian di kelas. 

"Siswa akan memiliki kesempatan secara bergantian untuk menyampaikan hasil  pembelajaran, dan guru hadir sebagai sosok yang memotivasi dan mendampingi. Dengan pola pembelajaran seperti itu, maka kelas yang dibutuhkan tidak lagi berupa meja kursi yang didesain secara klasikal, dimana kursi dan meja hanya menghadap searah ke meja guru atau papan tulis. Lebih jauh lagi, proses collaborative learning juga akan terfasilitasi dimana siswa akan mudah untuk berdiskusi, bekerja dalam tim, serta melakukan kolaborasi tanpa ada batasan ruang gerak di dalam kelas," tegas Galuh secara optimis.

 

6. Konsep “Merdeka Belajar” dapat tingkatkan keterampilan dan kreativitas

7 Fakta SMK Raden Umar Said Kudus yang Terapkan Konsep Merdeka Belajar

Konsep “Merdeka Belajar” yang telah diterapkan di SMK Umar Said Kudus, secara langsung berpotensi meningkatkan keterampilan dan kreativitas siswa. Hal ini dikarenakan siswa tergerak secara sukarela untuk belajar, sesuai dengan passion alamiah dan lahiriah yang telah dimiliki siswa sebagai pembelajar yang merdeka. Pada akhirnya, proses belajar merupakan sesuatu yang menyenangkan dan bukan bentuk paksaan. Meningkatnya keterampilan dan kreativitas siswa, tentunya akan berbanding lurus dengan keterserapan lulusan di bidang industri. 

 

7. SMK Raden Umar Said, Kudus memiliki output yang gemilang di dunia kerja

7 Fakta SMK Raden Umar Said Kudus yang Terapkan Konsep Merdeka Belajar

Saat ini kualitas lulusan SMK Raden Umar Said Kudus sudah tidak diragukan lagi. Terbukti, siswa lulusan sekolah ini selalu mampu disejajarkan dengan lulusan perguruan tinggi yang ada saat mereka berada dan terjun di dunia industri. Belum lagi, prestasi dan banyak hal menarik lain yang dapat ditemukan di SMK Umar Said Kudus telah menjadi hasil nyata dari konsep merdeka belajar.

Nah, itu tadi beberapa fakta tentang SMK Raden Umar Said, Kudus yang sudah menerapkan konsep “Merdeka Belajar” di sekolahnya dalam menyiapkan generasi muda menghadapi tantangan revolusi industri 4.0. Pertanyaannya, sudah siapkah kamu menghadapi revolusi industri 4.0 seperti SMK Raden Umar Said, Kudus?

 

Source. https://www.idntimes.com/life/education/editor-idn-creative/merdeka-belajar-smk-raden-umar-said-csc/full

Share to Facebook Share to Twitter Share to Google

Artikel Lainnya