DJARUM FOUNDATION KUDUS BANTU RATUSAN POHON PENGHIJAUAN DI TPA SAMPAH TERPADU WEDUNG DEMAK - jatengtime


Posted : 22 Mar 2021

Jatengtime.com-Demak-Sejumlah 500 bibit pohon (tahap pertama) dari rencana sejumlah 2500 bibit pohon bantuan dari Djarum Foundation, Kudus untuk penghijauan TPA (Tempat Pembuangan Akir) sampah terpadu dengan metode pengolah sampah Sanitary Landfill di Desa Berahan Kulon, Kecamatan Wedung, kabupaten Demak.

Bibit pohon tersebut rencananya akan menghijaukan TPA sampah terbesar di Kabupaten Demak seluas 25,6 hektar yang akan disulap menjadi destinasi wisata edukasi, konservasi alam.

Senior Manager Public Djarum Foundation, Purwono Nugroho via aplikasi Whatsaps menyampaikan permintaan ma’af kepada Pemkab Demak karena baru bisa membantu 500 bibit pohon penghijauan, serta tidak bisa hadir langsung diacara peresmian TPA sampah terbesar ini.

“ Atas nama Djarum Foundation, kami mohon ma’af kepada Pemkab Demak karena sesuatu hal baru lima ratus bibit pohon dari rencana dua ribu lima ratus pohon yang kami sediakan. Kami juga tidak bisa hadir diacara pembukaan TPA terbesar di Kota Wali dikarenakan berbarengan kegiatan…” kata Purwono.

500 bibit pohon diambil hari Sabtu (19/3/2021) pukul 11.00 WIB dikarenakan jam kerja Pusat Pembibitan Tanaman (PPT) Djarum Trees For Life di Taman Oasis Kudus tiap hari Sabtu hingga pukul 12.00 WIB.

“ Lima ratus bibit pohon diambil sendiri oleh rekan kami, pemred jatengtime.com dengan mengemudi sendiri sebuah armada truck double. Mohon ma’af jam kerja Pusat Pembibitan Tanaman (PPT) Djarum Trees For Life di Taman Oasis Kudus tiap hari Sabtu hingga pukul 12.00 WIB. Senin ini pohon ditanam…” ungkapnya.

TPA dengan Sanitary Landfill menurut pria yang dikenal dengan sebutan Pak Ipung ini merupakan tempat pembuangan sampah modern yang hampir tidak menimbulkan efek samping. Tidak lagi ada penumpukan sampah karena begitu datang langsung diolah dengan menguraikan ke dalam tanah.

Lokasinya hijau, tanahnya subur, bahkan bisa menjadi destinasi wisata, edukasi, konservasi alam dan lingkungan.

Metode Sanitary Landfill biasanya berupa pengolahan sampah yang diawali dengan pemisahan sampah sesuai jenisnya, sehingga memudahkan proses pengolahan. Sedangkan Pengelolaan limbah menggunakan reuse, reduce, dan recycle (3R) agar hasilnya lebih optimal.

Teknologi unit sel landfill yang digunakan TPA sampah modern yang digunakan diberbagai negara, dikenal mampu mengolah air lindi (Leachate) yang jika bercampur dengan air hujan cukup berbahaya menjadi polusi tanah.

Namun dengan proses biologis Upflow Anaerobic Sludge Blanket (UASB) dan proses kimia menjadi sampah ramah lingkungan.

TPA modern juga berpotensi mengurangi emisi gas metana hingga 27,5 kiloton dan memiliki potensi penurunan emisi rumah kaca hingga 580 kiloton karbondioksida.

“ Djarum foundation Kudus sangat mengapresiasi serta mendukung dengan dibangunya TPA sampah terpadu dengan metode pengolah sampah Sanitary Landfill di Desa Berahan Kulon, Kecamatan Wedung, kabupaten Demak sesuai slogan kami Bhakti pada Negeri, karna masalah sampah tidak bisa dianggap sepele, harus disikapi dengan berbagai langkah kongkrit yang ramah lingkungan…” pungkasnya.

Share to Facebook Share to Twitter Share to Google

Artikel Lainnya