Anak Muda Diharapkan Bisa Berinovasi di Era Teknologi 4.0 - medcom


Posted : 14 Mar 2021

Jakarta: Sebagai penerus tongkat estafet bangsa ini, generasi muda dituntut mampu menjawab permasalahan yang kelak terjadi di tengah masyarakat. Untuk itu, sejak dini pemuda-pemudi Indonesia perlu dilatih berpikir kritis dan kreatif agar secara cepat dapat melahirkan solusi ketika dihadapkan pada sebuah masalah.

 Penulis Roro Ajeng Sekar Arumm mengatakan, konsep design thinking merupakan upaya membangun pola pikir dengan berorientasi memecahkan masalah yang kompleks secara kreatif, efektif dan efisien. Ini dapat digunakan untuk menyelesaikan isu di beragam bidang, terlebih dalam tantangan di era digital.

"Dengan design thinking, anak muda akan jadi pribadi yang peka terhadap berbagai kondisi serta permasalahan yang ada di sekitarnya, membantu proses bertanya, mencari jawaban dari keresahan yang dihadapinya hingga nantinya mereka siap," kata dia dalam keterangan resminya, Minggu, 14 Maret 2021.

Hal tersebut disampaikan Roro dalam pelatihan Leadership Development Djarum Beasiswa Plus 2021. Kegiatan yang digelar secara virtual ini berlangsung sepanjang Maret 2021 yang diikuti tak kurang dari 522 Beswan Djarum Angkatan 2020/2021 dari 93 perguruan tinggi di Indonesia.

 Roro menjelaskan, design thinking juga dapat digunakan untuk para penulis sebagai panduan atau metode berpikir kritis dan kreatif bagi penulis dalam membedah dan menyelesaikan suatu permasalahan. Sehingga generasi muda mampu menghasilkan ide hingga argumentasi yang paling efektif dan sesuai dengan tujuan.

Menurutnya, di era 4.0 ini keterlibatan teknologi dan kemampuan penulis maupun calon pemimpin dalam menggali permasalahan akan menjadi lebih kompleks, karena mereka bisa dengan mudah mendapatkan beragam sumber informasi pendukung sehingga pemimpin punya kemampuan dalam mengkomunikasikan ide, argumentasi, hingga visinya.

"Design thinking juga membantu anak muda untuk jadi lebih bijak membuat konten-konten di dunia digital, tidak mudah terpengaruh hoaks, dan memiliki pendirian terhadap sebuah permasalahan. Yang terpenting, tidak menjadi generasi yang lebih cepat berkomentar daripada berpikir karena tahu beragam risikonya," ungkapnya.

Sementara itu, Program Associate Bakti Pendidikan Djarum Foundation Leonardus Saptopranolo menegaskan program ini kembali diselenggarakan dengan tujuan membentuk generasi muda sebagai calon pemimpin masa depan Indonesia yang memiliki kecakapan emosional, intelegensia serta jiwa visoner sehingga kelak mampu melakukan perubahan bagi masyarakat ke arah yang lebih baik.

Menurut Sapto, materi design thinking for writers menjadi salah satu bahasan yang menarik, karena berpikir kritis dan kreatif merupakan salah satu future skills yang dibutuhkan dalam menghadapi era yang akan datang. Untuk itu, generasi muda saat ini perlu dipacu untuk berpikir lebih kritis dan kreatif agar kelak dapat menghadirkan solusi yang dibutuhkan bagi masyarakat.

"Caranya dengan mendorong mereka agar lebih aktif menuangkan gagasannya, baik melalui tulisan atau media lainnya. Dengan begitu, sisi kreativitas dan kritis akan terlatih. Materi ini juga penting agar generasi muda khususnya Beswan Djarum lebih hati-hati dalam menerima informasi dan tidak mudah terprovokasi hoaks," jelas Sapto.

Pelatihan Leadership Development merupakan satu dari beberapa pelatihan soft skills yang diberikan kepada Beswan Djarum. Pelatihan ini meliputi Nation Building, Character Building, Competition Challenges, serta International Exposure. Selain itu, dalam program Community Empowerement Beswan Djarum juga diberikan kesempatan untuk menerapkan berbagai soft skills yang telah diperoleh.

 

 

Source. https://www.medcom.id/ekonomi/bisnis/xkEyaD3k-anak-muda-diharapkan-bisa-berinovasi-di-era-teknologi-4-0

Share to Facebook Share to Twitter Share to Google

Artikel Lainnya