Percepat pelestarian mangrove, pemerintah dorong kontribusi semua pihak - nasional.kontan.co.id


Posted : 21 Nov 2021

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai negara dengan hutan mangrove terluas di dunia, Direktur Pengendalian Kerusakan Perairan Darat (PKPD) Kementerian LHK Sri Handayaningsih berharap semua pihak bisa mempercepat target pengurangan emisi karbon gas rumah kaca lewat pelestarian mangrove.

"Selama dua tahun belakangan ini, kita betul-betul didorong upayanya baik Pemerintah maupun swasta dan BUMN, untuk berkomitmen mencapai keberhasilan pelestarian mangrove," ujarnya dalam konferensi pers virtual Djarum Foundation “Satu Juta Mangrove untuk Kehidupan," belum lama ini.

Namun, pada kenyataannya, Sri mencermati degradasi ekosistem mangrove di hampir 34 provinsi di Indonesia masih cukup memprihatinkan. Tidak hanya itu, degradasi tersebut dapat mengancam keberadaan eksisting mangrove di wilayah pesisir. "Degradasi tersebut antara lain disebabkan oleh permasalahan alih fungsi lahan menjadi tambak dan sawit, aktivitas ilegal, dan sebagainya," tambah Sri.

Hal tersebut jelas menghambat pertumbuhan mangrove. Dimana berdasarkan peta mangrove nasional (PMN) 2021 yang baru diluncurkan pada bulan lalu, Indonesia memiliki kekayaan mangrove seluas 3,36 juta hektar atau 20 persen dari mangrove dunia dan 36 persen di Asia Tenggara.

Sri mengatakan menurut PMN tersebut, tercatat kurang lebih 701 ribu hektar eksisting dan potensi mangrove yang harus direhabilitasi. Untuk itu, Kementerian LHK telah melakukan program pengelolaan dan rehabilitasi mangrove melalui skema pemulihan ekonomi nasional (PEN) selama dua tahun terakhir.

Disamping itu, Bakti Lingkungan Djarum Foundation mengatakan pihaknya telah berhasil menanam lebih dari satu juta mangrove di Desa Mangkang, Mangunharjo, Jawa Tengah melalui program Djarum Trees for Life (DTFL) yang dilakukan sejak 2008.

Wakil Presiden Direktur Djarum Foundation, FX Supanji, berharap capaian tersebut dapat membangkitkan kesadaran kepada masyarakat agar merasa ikut bertanggung jawab terhadap lingkungan untuk menanam mangrove.

“Preservasi mangrove perannya sangat penting dalam menjaga ekosistem alam. Kami sudah melihat sendiri bagaimana daerah Mangkang menjadi relatif lebih aman dari ancaman banjir rob selama beberapa tahun terakhir. Dan yang paling penting pembangunan ekonomi masyarakat pun bertumbuh, baik itu karena ekosistem perairan yang ikut pulih sehingga membantu usaha para nelayan, maupun sentra-sentra kerajinan yang muncul sebagai industri turunan dari rehabilitasi mangrove,” imbuhnya.

Meski merupakan milestone yang monumental bagi program DTFL, perjalanan penanaman mangrove ini tidak akan berhenti sampai di sini. Penanaman terus berlanjut di Desa Mangkang untuk mencapai target 3.400 meter garis pantai.

Pada 23 Oktober 2021 yang lalu 5.000 bibit baru telah ditambahkan. Di tahun depan, Djarum Foundation juga akan menyasar Kabupaten Rembang sebagai salah satu dari sembilan Kabupaten/Kota di wilayah Jawa Tengah dengan total 5.400 hektare hutan mangrove untuk dipulihkan kembali fungsinya,

“Kami akan terus bekerja bersama masyarakat untuk merehabilitasi mangrove baik di kawasan Mangunharjo yang saat ini masih terus kami tanam, maupun wilayah lainnya di Indonesia,” tutup Supanji.

 

Source. https://nasional.kontan.co.id/news/percepat-pelestarian-mangrove-pemerintah-dorong-kontribusi-semua-pihak

Share to Facebook Share to Twitter Share to Google

Artikel Lainnya