Memandang Senja dari Mata Denny Wirawan - cnnindonesia.com


Posted : 06 Dec 2021

Jakarta, CNN Indonesia --Senja digambarkan desainer Denny Wirawan sebagai proses pembelajaran dalam hidup. Bersama senja, Denny juga menghadirkan koleksi terbarunya bertajuk Niti Senja.

Niti Senja adalah koleksi dengan berbagai usulan rancangan mulai dari konsep yang diterjemahkan dalam warna, bentuk, desain, detail dan patternization untuk kaum urban yang aktif dan menginginkan tampilan yang simple dan elegan namun tetap tampil dalam nuansa city look yang essentialily, exploitation,dan exploration (beyond nature).

Sama seperti akar koleksi Denny lainnya, koleksi terbarunya kali ini kembali mengolah kain-kain batik dari Kudus. Berbeda dari koleksi sebelumnya, koleksi Niti Senja ini dibuat dengan menggunakan kain-kain batik cap dengan motif asli Kudus.

"Batik dipakai ini merupakan batik hasil kelompok binaan bersama Djarum Bakti Budaya di Kudus. Para perajin ini dibina untuk membuat kain-kain batik cap sesuai dengan kreasi mereka sendiri sesuai ciri khas Kudus," kata Denny usai fashion show, beberapa waktu lalu.

Batik cap, kata Denny, selama ini memang kerap dipandang sebelah mata. Padahal untuk membuat batik cap ini nyatanya tak sembarang meletakkan besi cap di atas kain.

"Untuk cap ini, enggak bisa sembarangan asal cap saja, tapi butuh perhitungan juga, jaraknya harus berapa, lalu tekanannya, jadi juga pakai perhitungan matematikanya."

Denny menghadirkan busana dengan potongan blazer, jaket, rok panjang, celana pendek, long coat dengan tambahan detail handmade yang rapih. Dengan tambahan detail ruffles, sequins, sampai laser cut terlihat mewah dalam koleksi resor Denny.

Berbahan modern cotton, silk, linen, dalam pallete warna hitam, putih, beige, coklat, dan hijau army ini dipadukan dengan kain batik Kudus dengan berbagai motif seperti motif sisir, anggrek, beras kecer dan lainnya. Untuk menghadirkan busana yang berbeda satu sama lainnya, Denny menggabungkan beberapa motif yang berbeda.

Model peragakan baju karya Denny Wirawan bertajuk Niti senja. Niti senja adalah koleksi dengan berbagai usulan rancangan mulai dari konsep yang diterjemahkan dalam warna, bentuk, desain dan patternization untuk kaum urban yang aktif. (CNN Indonesia/ Adi Ibrahim)Foto: CNN Indonesia/ Adi Ibrahim

Model peragakan baju karya Denny Wirawan bertajuk Niti senja. Niti senja adalah koleksi dengan berbagai usulan rancangan mulai dari konsep yang diterjemahkan dalam warna, bentuk, desain dan patternization untuk kaum urban yang aktif. (CNN Indonesia/ Adi Ibrahim)

Meski bertajuk Niti Senja, namun warna-warna yang dihadirkan Denny lebih banyak didominasi oleh warna hitam. Namun beberapa lainnya adalah warna cokelat, hijau army, dan lainnya.

Soal warna, Denny mengungkapkan bahwa para perajin memang memiliki keterbatasan untuk membuat warna-warna lainnya, karena tak didukung cuaca.

"Warna batik ini tergantung pada cuaca. Kemarin buat warna kuning tapi ternyata karena hujan terus jadinya jadi agak cokelat. Makanya akhirnya jadi kebanyakan hitam dan putih."

Beberapa koleksinya tak cuma ditujukan untuk wanita namun juga untuk pria. Busana-busana pria ini dibuat dengan gaya tak biasa, tak monoton dengan blazer dan kemeja yang formal Denny justru membuat gaya pria lebih dinamis dan edgy dengan kemeja panjang yang sheer, ringan, dan flowy.

Model peragakan baju karya Denny Wirawan bertajuk Niti senja. Niti senja adalah koleksi dengan berbagai usulan rancangan mulai dari konsep yang diterjemahkan dalam warna, bentuk, desain dan patternization untuk kaum urban yang aktif. (CNN Indonesia/ Adi Ibrahim)Foto: CNN Indonesia/ Adi Ibrahim

 

 

Source. https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20211206175611-277-730589/memandang-senja-dari-mata-denny-wirawan

Share to Facebook Share to Twitter Share to Google

Artikel Lainnya