Setelah 2,5 Tahun Tutup karena Pendemi Covid-19, Galeri Indonesia Kaya Kembali Dibuka Halaman all - Kompas.com


Posted : 12 May 2023

JAKARTA, KOMPAS.com - Galeri Indonesia Kaya (GIK) yang terletak di West Mall Grand Indonesia lantai 8 kembali dibuka setelah dua setengah tahun tutup karena pandemi Covid-19. 

Program Director Galeri Indonesia Kaya, Renitasari Adrian, mengatakan, GIK hadir dengan wajah baru. 

Sebagai informasi, GIK adalah ruang publik edukasi dan digital multimedia untuk memperkenalkan seni budaya dan kekayaan Indonesia.

“Kami Galeri Indonesia Kaya sudah tutup selama dua setengah tahun. Namun, keadaan ini mendorong kami untuk berkreasi dalam berbagai kegiatan bertema #DiRumahAja ke dalam medium ruang virtual,” ujar Renitasari saat press conference di Galeri Indonesia Kaya, kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (12/5/2023).

“Kesempatan ini juga menjadi momen bagi kami melakukan renovasi untuk mempercantik Galeri Indonesia Kaya agar bisa tampil dengan wajah baru yang memberikan kesegaran dalam dunia kreatif seni pertunjukan Indonesia,” lanjut Renitasari. 

Sejak pertama kali dibuka tahun 2013, GIK telah menjadi rumah bagi para pekerja seni kreatif Indonesia untuk memperkenalkan karyanya.

Galeri Indonesia Kaya ini sudah dikunjungi 600.000 pengunjung. Bahkan, sudah lebih dari 2.000 pertunjukan yang diselenggarakan di Galeri Indonesia Kaya. 

Baik itu seni teater, tarian, monolog, pertunjukan musik, apresiasi sastra, kunjungan budaya, dan banyak lainnya. 

Renatasari mengatakan, dari panggung Galeri Indonesia Kaya ini juga banyak bermunculan nama-nama baru. 

“Seperti salah satunya nama Sri Panggung yang dibuat oleh Indonesia Kaya,” kata Renitasari. 

Auditorium Galeri Indonesia yang berkapasitas 150 orang ini sudah didukung fasilitas modern sebagai sarana bagi pelaku seni maupun masyarakat umum untuk menampilkan berbagai kesenian Indonesia dan kegiatan lainnya secara gratis. Termasuk, pengunjung dan penontonnya.

Selain itu, setiap pelaku seni memiliki kesempatan yang sama untuk menggunakan auditorium Galeri Indonesia Kaya ini. Baik itu untuk latihan maupun pertunjukan. 

Auditorium GIK dilengkapi panggung sebesar 13x3 meter dengan tiga screen yang dilengkapi proyektor utama 10.000 lumens dan projector 7.000 lumens, sound system dengan audio power mencapai 500 watt, dan dilengkapi moving LED di atas panggung. 

“Untuk dapat menggunakan semua fasilitas tersebut kami menerima proposal program dan kegiatan yang mengangkat tema ke-Indonesia-an, kebudayaan Indonesia kepada tim GIK. Tidak untuk berpolitik,” ucap Renitasari. Selain dapat digunakan masyarakat umum, GIK juga menghadirkan pertunjukan unggulan yang diselenggarakan setiap Sabtu pukul 15.00 WIB dan akan ditayangkan keesokan harinya di YouTube IndonesiaKaya. 

GIK dengan wajah baru kali ini mengangkat kekhasan Indonesia dalam interior sentuhan rotan kekinian dengan motif pucuk, rebung, dan kembang tanjung, serta motif parang (pada ceiling). 

Ada tujuh aplikasi baru yang dihadirkan dalam bentuk projection mapping dengan teknologi sensor yang intetaktif. Seperti, Bersatu Padu, Selaras Seirama, Sajian Rasa, Arundaya, Cerita Kita, Arungi, dan Pesona Alam.

Source https://www.kompas.com/hype/read/2023/05/12/194222166/setelah-25-tahun-tutup-karena-pendemi-covid-19-galeri-indonesia-kaya?page=all

Share to Facebook Share to Twitter Share to Google

Artikel Lainnya