Penanaman Trembesi 1.350 KM Merak-Banyuwangi, Sampai di Ujung Barat Pulau Jawa

Posted : 28 Nov 2014

Program penanaman pohon Trembesi di sepanjang jalur Pantura Jawa yang digagas oleh Bakti Lingkungan Djarum Foundation melalui Djarum Trees For Life (DTFL), kini telah sampai di Merak, Kotamadya Cilegon. Turut hadir dalam acara seremonial penanaman pada 19 Oktober 2013 di Pelabuhan Merak, di antaranya Tubagus Iman Ariyadi, selaku Walikota Cilegon.

Beberapa artis Ibukota juga ikut meramaikan acara, seperti grup musik Kotak dan penyanyi dangdut Deasy Kitaro serta Gadis Chandra Mega.

Program yang sukses dilaksanakan sejak tahun 2010 ini akan terus dilanjutkan hingga tahun 2015. Pohon Trembesi yang nantinya tumbuh di sepanjang 1.350 km jalur Pantura Merak-Banyuwangi ini

kelak akan mampu menyerap 1 juta ton gas CO2 setiap tahunnya.

Inisiatif tersebut dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian, tanggung jawab serta komitmen Djarum Foundation terhadap lingkungan guna membantu pemerintah dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang bersahabat bagi Indonesia di masa depan.

Dirintis dari kota Kudus, kini Djarum Trees For Life telah menghijaukan pulau Jawa dengan menanam lebih dari dua juta bibit sejak tahun 1979.

Selama tahun 2010, Djarum Trees For Life telah berhasil menyelesaikan tahap pertama penanaman pohon Trembesi di jalur Pantura Jawa Tengah, yaitu dengan menanam Trembesi di sepanjang Kudus- Semarang.

Pada tahun 2011 lalu, penanaman pohon Trembesi ini dilanjutkan di sepanjang turus jalan Semarang - Pekalongan dan Pekalongan-Losari pada tahun 2012.

Memasuki tahun 2013, penanaman Trembesi dilakukan pada bulan April dengan menghijaukan Losari hingga Cirebon, sementara sejak Juni lalu, turus Cirebon-Jakarta dan kini telah sampai di Merak.

Pohon Trembesi usia 4 tahun yang ditanam Djarum foundation meneduhkan jalan pantura turus Kudus - Demak

Sampai Agustus 2013 ini, 19.924 pohon Trembesi telah ditanam di sepanjang Pantura, mulai dari Kudus hingga ujung paling barat di Pulau Jawa.

Selain menanam Trembesi untuk jalur Pantura, Djarum Foundation juga memberikan 100 bibit bantuan kepada 8 Kecamatan yang ada di Kotamadya Cilegon, berupa 25 bibit Trembesi, 25 bibit manga,

25 bibit rambutan dan 25 bibit sirsak.

Pada 2014 mendatang, penanaman akan diteruskan di sepanjang turus Kudus-Surabaya dan berakhir di tahun 2015 dengan menghijaukan jalur Surabaya-Banyuwangi.

Tidak hanya melakukan penanaman, Djarum Foundation juga melakukan perawatan selama 3 tahun lamanya terhadap 36.357 pohon Trembesi yang nantinya tertanam di sepanjang 1.350 km jalur Pantura Pulau Jawa.

“Dengan komitmen yang tidak pernah putus inilah, maka Djarum Trees For Life terus berusaha melakukan penanaman pohon dan ikut berperan serta dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.” ujar F.X Supanji, Vice President Director Djarum Foundation.

Sementara itu, grup musik Kotak mengungkapkan kebanggan mereka terhadap program ini.

“Salah satu program yang harus dilestarikan, kalau bukan kita yang memulai siapa lagi? Mari kita hijaukan bumi sebelum bumi semakin menangis!”

Hal senada juga diungkapkan oleh penyanyi dangdut Deasy Kitaro yang turut berpartisipasi pada acara penanaman Trembesi kali ini.

“Tanaman trambesi sangat penting keberadaannya dalam menjaga keseimbangan alam Indonesia. Dimana tingkat Polusi di jalan – jalan Indonesia sangat tinggi, pohon trembesi adalah solusi untuk mengurangi polusi, karena daya serap korbondiaksida lebih banyak di bandingkan jenis pohon lain. Karena proses tumbuh butuh waktu, maka kita menanamnya untuk masa depan Indonesia. Saya sangat bangga bisa ikut berpartisipasi dalam program Djarum Trees For Life ini.”

Jalur pantura dipilih karena merupakan jalur utama bagi pengendara antarkota di Pulau Jawa. Pada musim mudik misalnya, jalur ini dipadati oleh kendaraan bermotor. Kepadatan ini diperkirakan akan terus bertambah pada tahun-tahun berikutnya.

Pohon Trembesi yang ditanam dan dirawat oleh Djarum Trees For Life di sepanjang jalur ini, nantinya diharapkan akan mampu menjadikan jalur Pantura teduh sekaligus berfungsi menyerap 1 juta ton gas CO2 setiap tahun.

Bibit Trembesi yang ditanam di wilayah Merak

Jenis tanaman Trembesi dipilih karena, tanaman yang dikenal dengan Pohon Hujan atau Ki Hujan adalah pohon berkanopi seperti payung yang memiliki ukuran daun tak lebih dari ukuran koin Rp. 100, namun paling unggul dalam menyerap gas CO2.

Seperti yang dikemukakan oleh Dr. Ir. H. Endes N. Dahlan, Dosen Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, pohon Trembesi merupakan suatu terobosan mengatasi pemanasan global karena memiliki daya serap gas CO2 yang sangat tinggi.

Satu batang pohon Trembesi mampu menyerap 28,5 ton gas CO2 setiap tahunnya (diameter tajuk 15m).

Selain itu, pohon Trembesi juga mampu menurunkan konsentrasi gas secara efektif, serta memiliki kemampuan menyerap air tanah yang kuat.

Trembesi yang ditanam pada program ini diambil dari Pusat Pembibitan Tanaman (PPT) yang juga didirikan dan dikelola oleh Djarum Foundation.

Berpusat di kota Kudus, beragam tanaman langka dari berbagai Negara di lima benua dibudidayakan di sini.

Tidak hanya itu, PPT juga melakukan pembibitan untuk tanaman konservasi baik buah maupun non buah seperti Trembesi, Kenari, Mahoni, Asem dan Randualas. Kurang lebih 100.000 bibit diproduksi oleh PPT Djarum Foundation setiap tahunnya.

Djarum Trees For Life tidak akan berhenti menjaga komitmen ini, demi terwujudnya negeri nyaman dan lestari serta kualitas hidup yang lebih baik, untuk kita dan anak cucu nanti.

Marilah kita masyarakat Indonesia untuk selalu membiasakan diri menanam dan menjaga pohon untuk masa depan lingkungan Indonesia yang lebih baik. (*)

Informasi lebih lanjut dapat menghubungi:

Vivi Adeliana
Djarum Foundation

Telp: 021- 534 6901
Fax: 021- 5348371
email: evi.i.adeliana@djarum.com


Share to Facebook Share to Twitter Share to Google

Artikel Lainnya

Video Lainnya