Djarum Foundation Dorong Sekolah Vokasi di Natuna - republika.co.id


Posted : 26 Nov 2019

Pemerintah merangkul Bakti Pendidikan Djarum Foundation untuk mengembangkan Natuna.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia melalui ragam kerjasama terus berkomitmen mendorong pengembangan 111 pulau terluar di Tanah Air, salah satunya Natuna. Yayasan nirlaba Djarum Foundation yang dirangkul oleh pemerintah pun ikut terlibat melalui Bakti Pendidikannya.

Program Director Bakti Pendidikan Djarum Foundation Primadi H Serad mengatakan, salah satu yang bisa membantu pengembangan Natuna adalah sekolah vokasi.

Menurut dia, kehadiran sekolah vokasi  penting bagi daerah-daerah pedesaan. "Untuk mengembangkan SDM di Natuna bisa ambil contoh bagaimana Djarum Foundation mengembangkan sekolah vokasi di Kudus yang fokusnya tidak hanya di infrastruktur saja tetapi hal penting lainnya yaitu kurikulum dan pelatihan guru-gurunya," ujarnya dalam sebuah diskusi di Jakarta, Selasa (26/11).

Dia mengatalan, tantangan yang dihadapi untuk mewujudkan itu adalah teaching factory. Pemerintah harus memaksimalkan tenaga pendidik yang akan mengajar anak-anak.

"Pemerintah dan mitranya di Natuna sedang dalam usaha untuk mengembangkan SDM di sana melalui vokasi. Saya di sini untuk memaparkan best practice yang telah kami lakukan di 16 SMK di Kudus, Jawa Tengah," kata dia.

Primadi mengatakan, Natuna tak hanya punya potensi di bidang perikanan tapi juga energi. Untuk itu, kata dia, kegiatan di sekolah jangan sampai membatasi kreatifitas anak-anak dalam satu bidang saja karena Natuna dana generasi mudanya punya banyak potensi lain.

"Anak-anak harus punya banyak pengetahuan dan pengalaman, yang paling penting supaya mereka tidak terkungkung dengan bidang-bidang yang itu-itu saja.

Alhamdulillah, program tahun depan Kemdikbud akan banyak mengadaptasi sekolah-sekolah di Kudus untuk seluruh Indonesia," ujarnya.

Menurut Primadi, anak-anak Natuna bahkan bisa diarahkan ke teknik mesin. Bakti Olahraga Djarum Foundation, kata dia, pernah mendampingi hingga lulus 800 anak di Kudus tiap tahun. Dia mengatakan, 91% dari mereka bahkan sudah bekerja dua bulan sebelum wisuda. Mayoritasnya tidal ada yang bekerja di Kudus, tapi luar kota, pulau, bahkan luar negeri.

"Contoh yang lain dalam jurusan Tata Busana misalnya, untuk bikin baju kita tidak perlu belajar dan menghabiskan waktu sampai tiga tahun karena semua itu bisa diselesaikan hanya dalam waktu 3 minggu. Saat ini kami menanamkan kurikulum yg membuat siswa belajar lebih dari sekedar membuat baju, yakni Fashion Merchandising and Branding jadi setelah lulus mereka bisa menjadi fashion desainer, dll. Untuk itu kita harus mendesain ulang kurikulum kita," kata dia.

Untuk mendukung hal ini, kata dia, sekolah juga harus dibuat senyaman mungkin untuk para siswa. "Misalnya sekolah animasi kami, SMK Raden Umar Said (RUS) Kudus. Kami merenovasi kelas menjadi unik, tatanan meja dan kursi yang tidak biasa dan ruangannya kami bikin seperti animation production studio di luar negeri termasuk software yang terus kami kembangkan. Kami buat mereka bahagia, ya bahkan mereka minta sekolah dibuka di hari Ahad,"ujarnya.

 

 

Source. https://republika.co.id/berita/q1l5bd456/djarum-foundation-dorong-sekolah-vokasi-di-natuna

Share to Facebook Share to Twitter Share to Google

Artikel Lainnya